Lemak Nian Oi
Serunya Nyobain Shawarma Enak Asli Sudan, Satu-satunya di Palembang, Beda dari Kebab !
Kini Wong Kito udah nggak perlu lagi nyari jauh untuk sekadar menikmati makanan khas Timur Tengah.
Penulis: pairat | Editor: Ahmad Sadam Husen
"Saya menetap di Khortum, ibu kota Sudan kurang lebih 5 tahun."
"1 tahun pertama untuk belajar bahasa dan menyelesaikan studi selama 4 tahun."
"Selama di Sudan itulah saya sudah mulai berbisnis, mulai dari usaha kacang yang menjadi makanan kesukaan penduduk Sudan, donat, gum Arabic, buah zuriat sampai ke hati onta kering yang diimpor ke Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, Shawarma sendiri merupakan makanan yang hampir setiap hari dinikmati dirinya selama di Sudan.
"Karena tempat tinggal kami berdekatan dengan bait Syami (rumah orang Syam), dan disana menjual banyak makanan Sudan, di antara menu favorit kami adalah Shawarma," ungkapnya.
Saat kembali ke Indonesia, sembari mengajar, dirinya mencoba meneruskan bisnis berjualan secara online.
Dari sanalah ide untuk memperkenalkan Shawarma ke lidah orang Palembang dimulai.
"Awalnya mulai jualan online, dan responnya sangat pas di lidah orang Palembang. Bahkan di lidah orang asli Timur Tengah juga sangat pas, soalnya ada yang pernah belanja langsung ke sini," ujarnya.
===
Kedai Shawarma buka setiap hari Senin hingga Minggu, mulai dari pukul 10.00 sampai dengan 22.00 WIB.
Saat ini Kedai Shawarma selain menjual secara offline, juga sudah tersedia di Go-Food
Untuk mengetahui menu selengkapnya dan juga promo-promo lainnya, temen makan bisa follow di instagramnya @shawarma_sudan atau bisa via kontak di WAdi nomor 0852-6954-5518.
===
Kebab dan Shawarma itu Beda !
Banyak yang mengira Shawarma adalah Kebab.