KISAH Brigjen TNI Tatang Subarna, Demi Pangkat Bintang Jenderalnya Turun, Rela Tinggal di Gunung
Bagaimana kisah Brigadir Jenderal TNI, Tatang Subarna yang bisa menjadi inspirasi kita semua? berikut ulasannya.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
"Bulan pertama, bulan kedua masih biasa, bulan ketiga bulan ke empat sudah mulai agak turun, tapi saya tidak pulang karena saya konsisten, saat hari jumat informasi yang berkembang sidang sudah selesai, kemudian adik saya yang di mabes TNI kasih kabar, Bang abang ada," katanya.
"Saya teriak disitu mas, karena saya dengan Ibu disana, "maa Jendralnya turun, bintang saya turun, kemudian saya telpon anak saya 'Jemput ayah sekarang, wah ayah pulang', sesuai janji ayah, dikala bintang turun, ayah pulang saat itu juga, mereka berteriak saat mendengar kabar itu dan tak lupa mengucapkan rasa terimakasih dan rasa syukur," katanya.
"Dari perjuangan itu semua, yang paling saya garis bawahi, saya bisa begini, kenapa? Keluarga," tegasnya.
Kemudian saat penyematan pangkat, Brigjen Tatang Subarna tak lupa mengajak orang tuanya.
Sambil meneteskan air mata, Brigjen Tatang Subarna menjelaskan arti penting seorang orang tua bagi dirinya.
"Orang tua saya bawa, istri anak saya saya bawa, biarlah orang lain tidak bawak, karena sejarah kita berbeda," ujar Brigjen Tatang Subarna sambil menangis.

"Nilai Orang Tua Bagi saya itu Luar Biasa, saya paling saya sama ibu, saya itu sungkem dengan ibu tiap hari, saya bangga kepada orang tua saya," ujarnya dengan air mata yang tak tertahan.
"Makanya saya mohon maaf, kemarin saat saya berfoto bersama, saya izin dengan berat hati kepada bapak Kasad, "katanya.
Dengan kehangatan Bapak Kasad Jendral Andika Perkasa, ibu Brigjen Tatang Subarno berfoto bersama.
"Saya seorang anak yang bisa dikatan nakal, apasih yang bisa saya berikan kepada ibu saya, hanya kebanggaan, mendapatkan kesempatan foto bersama dengan beliau," katanya.
"Ibu saya cerita kemana-mana, beliau kirim foto itu kemana-mana, saking bangganya," ujarnya.
"Nah, saya katakan apa sebetulnya muatan disitu, bagaimana caranya kau sebagai seorang anak, bisa menjadi kebanggaan bagi ibumu," katanya.
Ibunda Brigjen Tatang Subarno, Hj, Ino Aryani mengatakan perasaannya melihat anak kebanggaannya mencapai titik saat ini.
"Perasaan ibu gemetar, dan baru sekarang, dari akmil sekarang udah di istana, mudah-mudahan itu jabatan titipan dari Allah, dan bisa menjalankan tugasnya untuk nusa bangsa dan negara," katanya.
"Suka ingat kakinya dipukul pakai sapu, Allhamdulillah sekarang, dari desa sayang kecamatan jatinangor baru yang mulai jadi Akp terus sekarang seumuran sama ibu jadi Jenderal," katanya sambil menetesan air mata.