Apa Itu Penyakit Komorbid, Bahaya Bila Lolos Skrining, Prof Yuwono: Orang Komorbid di Sumsel Banyak

Apa sih penyakit komorbid? Ahli Mikrobiologi Sumsel Prof Dr dr Yuwono M Biomed meyebutkan di Sumsel banyak orang yang komorbid.

Editor: adi kurniawan
Kolase Sripoku.com
Prof Dr dr Yuwono M Biomed, Ahli Mikrobiologi di Sumsel 

SRIPOKU.COM -- Selama pandemi Covid-19 nama komorbid menjadi salah satu istilah yang sering terdengar.

Simak penjelasan penyakit komorbid disela-sela berita ini.

Bahkan Ahli Mikrobiologi Sumsel sekaligus Direktur RS Pusri, Prof Dr dr Yuwono M Biomed meyebutkan di Sumsel banyak orang yang komorbid.

Apa sih sebenarnya penyakit komorbid itu?

Dikutip dari Britannica, penyakit komorbid adalah suatu penyakit yang muncul secara bersamaan saat seseorang sedang sakit.

Sederhananya, penyakit komorbid adalah penyakit penyerta yang dialami pasien.

Istilah ini menjadi sering terdengar karena seseorang yang memiliki komorbid disebut berisiko mengalami kondisi parah saat terinfeksi Virus Corona.

Penyakit komorbid cenderung bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan pada pasien ketika terinfeksi penyakit tertentu, sehingga menghambat penyembuhan.

Contohnya, seseorang yang sebelumnya memiliki penyakit paru kemudian terinfeksi Virus Corona, maka risiko sakitnya bisa menjadi lebih parah.

Baca juga: Termasuk Penyakit Saluran Pencernaan, Ada 12 Penyakit yang Tak Boleh Divaksin Hati-hati Bisa Fatal

Baca juga: INGAT LAGI Daftar Penyakit yang tak Boleh Divaksin Covid-19, Prof Yuwono: Bahaya Jika Lolos Skrining

Penyakit komorbid dan Covid-19

Dalam konteks Covid-19, pasien Corona dengan komorbid memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada pasien biasa.

Misalnya, pasien yang memiliki masalah jantung kemudian terkena Covid-19, maka gejala yang dialami bisa lebih parah.

Pasalnya, infeksi virus Corona disebut dapat membuat darah menjadi lebih kental dan ini berbahaya bagi jantung bahkan bisa memicu kematian.

Ahli Mikrobiologi Sumsel sekaligus Direktur RS Pusri, Prof Dr dr Yuwono M Biomed mengatakan, proses skrining, orang yang masuk daftar vaksinasi harus benar-benar dinilai kelayakannya.

"Kelayakan penerima vaksin harus benar-benar diperhatikan, kriteria yang tidak boleh memiliki komorbid, tapi saya kira banyak orang yang komorbid di Sumsel," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved