SD & SMP di Muratara tahun Ajaran 2020/2021 Bisa Saja Seklah Tatap Muka Jika Syarat Ini Terpenuhi
Kabupaten Muratara berencana akan membuka sekolah tatap muka untuk SD dan SMP di tahun ajaran 2020/2021, dengan catatan memenuhi syarat ini.
Penulis: Rahmat
SRIPOKU.COM, MURATARA - Seluruh SD dan SMP di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) rencananya akan menerapkan sistem belajar tatap muka pada tahun ajaran baru nanti.
Seluruh sekolah di Muratara saat ini tengah mempersiapkan untuk pelaksanaan belajar tatap muka pada tahun pelajaran 2021-2022 yang dimulai 12 Juli mendatang.
Satgas Penanganan Covid-19 Muratara akan memberikan rekomendasi kepada Dinas Pendidikan untuk penerapan belajar tatap muka bila tidak ada lonjakan kasus Covid-19.
• Bupati Muba Minta Sekolah Penuhi Syarat untuk Gelar Sekolah Tatap Muka, Juga Berlaku untuk Orangtua
"Kalau kondisinya seperti inilah, tidak ada lonjakan nanti, maka tentu kita berikan rekomendasi belajar tatap muka," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Muratara, Susyanto Tunut, Minggu (20/6/2021).
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Muratara, Sukamto, menyatakan seluruh SD dan SMP telah siap 100 persen menerapkan sistem belajar tatap muka.
Saat ini SD dan SMP di Muratara sudah belajar tatap muka, namun dengan sistem ganjil genap dan maksimal 15 siswa dalam satu ruangan kelas.
Belajar tatap muka sistem ganjil genap yang dimaksud ialah siswa dengan nomor absen ganjil sekolah pada hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Sedangkan siswa dengan nomor absen genap sekolah pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu.
"Seratus persen sekolah di sini sudah siap melaksanakan belajar mengajar tatap muka," kata Kepala Dinas Pendidikan Muratara, Sukamto beberapa waktu lalu.
• Sekelas Diisi 15 Siswa, Juli 2021 Kota Palembang Gelar Sekolah Tatap Muka
Menurut Sukamto, ada beberapa alasan khusus penerapan belajar mengajar tatap muka mulai diberlakukan.
Diantaranya, Kabupaten Muratara saat ini tidak ada peningkatan kasus Covid-19 baru dan status wilayah berada pada zona aman.
Selain itu, sekolah dengan sistem daring seperti yang diterapkan selama ini tidak efektif karena banyak wilayah belum ada jaringan telekomunikasi.
"Dari beberapa alasan itu kita memulai untuk menerapkan sistem belajar tatap muka. Alhamdulillah, kasus Covid-19 tidak ada peningkatan," kata Sukamto.
Namun demikian, dia menekankan agar setiap penyelenggara sekolah memperketat pengawasan dalam penerapan protokol kesehatan (prokes).
"Seluruh warga sekolah harus memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk kelas, dan menjaga jarak tempat duduk siswa," tegas Sukamto.
Salah seorang wali murid, Uli menyambut baik pemberlakuan sistem belajar tatap muka karena belajar dari rumah sangat tidak efektif.
• Kepastian Sekolah Tatap Muka 2021 di PALI Usai 75 Persen Guru Divaksin Covid-19, Tunggu Pemprov
"Saya lebih senang belajar tatap muka lagi, karena belajar dari rumah tidak efektif. Anak-anak bukannya belajar malah nonton TV," kata dia.
Salah seorang siswa SD, Zikri mengaku senang bisa kembali berkumpul secara langsung dengan rekan satu kelasnya.
Dia mengaku bosan sejak beberapa bulan lalu harus belajar dari rumah dengan sistem daring.
"Senang (bisa bertemu teman-teman sekelas), bosan (belajar di rumah terus)," kata Zikri.
