Berita Muratara
Warga Ngeluh Listrik Padam Setiap Magrib, PLN Beri Alasan: Maaf
Listrik padam itu terjadi di Kecamatan Rawas Ilir, Kecamatan Karang Dapo, Kecamatan Nibung, Kecamatan Rawas Ulu dan Kecamatan Ulu Rawas.
SRIPOKU.COM, MURATARA - Warga di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mengeluh listrik padam setiap menjelang malam terutama pada waktu magrib.
Listrik padam itu terjadi di Kecamatan Rawas Ilir, Kecamatan Karang Dapo, Kecamatan Nibung, Kecamatan Rawas Ulu dan Kecamatan Ulu Rawas.
Untuk dua kecamatan lainnya yakni Kecamatan Rupit dan Kecamatan Karang Jaya tetap aman, walaupun masih ada terjadi pemadaman meski hanya sesaat.
Baca juga: Lama-lama Habis Gedung Ini, Bangunan SD di Muratara Makin Dekat ke Sungai: Ambles Karena Erosi
Baca juga: Bandar Sabu 2 Kg di Muratara Dituntut Seumur Hidup tapi Divonis 15 Tahun, Ini Komentar Kapolres
"Sudah seminggu ini listrik padam terus setiap magrib. Kadang pas mau berdiri salat padam. Pas mau makan padam," keluh Putra, warga Rawas Ilir, Selasa (8/6/2021).
Bupati Muratara, Devi Suhartoni menjelaskan terjadinya listrik padam setiap magrib karena saat itulah puncak beban pemakaian listrik.
Sedangkan suplai listrik di Kabupaten Muratara tidak stabil karena daerah ini belum memiliki Gardu Induk sendiri.
Kabupaten Muratara masih bergantung pada suplai listrik dari Gardu Induk Kota Lubuklinggau.
"Beban puncak listrik jam 05.40 WIB sore sampai 08.30 WIB malam. Kalau puncaknya ada gangguan pada kabel jaringan maka akan padam," kata Devi.
Dia mengimbau warga pemilik tanam tumbuh di sepanjang jaringan PLN agar merelakan tanaman mereka untuk ditebang.
Baca juga: Terdakwa Narkoba Asal Muratara Dipenjara 15 Tahun, Pengamat: Ada Hal yang Tak Bisa Dibuktikan Jaksa
Baca juga: Selama Sidang Sopan, Pasutri Bandar Sabu 2 Kg Muratara Lolos dari Hukuman Seumur Hidup
Terkait Gardu Induk, Devi menegaskan akan terus berusaha dan berkoordinasi dengan PLN agar Gardu Induk segera selesai dibangun.
"Gardu Induk kita tertunda lagi karena ada reposisi dan refocusing anggaran di PLN akibat Covid-19. Saya terus berusaha koordinasi dengan PLN," katanya.
Manager PLN ULP Lubuklinggau yang juga membawahi wilayah Muratara, Dairobi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan PLN di Muratara.
"Mohon maaf atas ketidaknyamannya. Ini menjadi prioritas kami untuk perbaikan ke depan," katanya.
Baca juga: Dituntut Seumur Hidup, Bandar dan Kurir Sabu-sabu 2 Kg Asal Muratara Hanya Divonis 15 Tahun Penjara
Baca juga: Sikap KPU Sumsel Atas Putusan DKPP Sebut Komisioner KPU Muratara Langgar Kode Etik di Pilkada 2020
Dairobi menyatakan, setiap terjadi listrik padam petugasnya langsung melakukan penelusuran jaringan mana yang mengalami gangguan.
PLN, kata dia, tetap berupaya maksimal untuk kenyamanan dan kehandalan listrik di Kabupaten Muratara.
Dairobi juga berharap masyarakat yang memiliki tanam tumbuh di sepanjang jaringan PLN agar merelakan dan melaporkan untuk ditebang.
"Karena jika ada tanam tumbuh yang menyentuh jaringan PLN, maka akan berakibat padamnya listrik," katanya.