Guru Disiram Air Keras
Guru TK Korban Penyiraman Cuka Para Hingga Kini Masih Menjalani Perawatan Intensif di RSU Sriwijaya
Meli Handayani menjalani perawatan khusus di lantai 3 rumah sakit yang terletak di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Palembang.
Laporan wartawan Sripoku.com, Mat Bodok
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Meli Handayani SPd AUD, seorang guru TK Darussalam Desa Sumber Jaya Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang menjadi korban penyiraman air keras (cuka para) hingga sore ini (Rabu, 2/6/2021), masih menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Sriwijaya Bagian Mata Palembang.
Meli Handayani menjalani perawatan khusus di lantai 3 rumah sakit yang terletak di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Palembang.
Hal ini dibenarkan oleh petugas bagian informasi ketika dikonfirmasi wartawan Sripoku.com.
Namun wartawan Sripoku.com tak diizinkan membesuk korban.
Kalaupun diperbolehkan harus memenuhi syarat-syarat tertentu, antara lain menunjukkan hasil rapid test.
"Maaf pak, belum bisa. Besok bisa langsung saja temui Pak Rudi, pihak humas rumah sakit," ucap staf informasi.
"Kalau mau wawancara besok siang dan korban harus didampingi oleh pihak humas rumah sakit," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang wanita menjadi korban penyiraman air keras cuka para atau air keras hingga wajahnya rusak.
Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, korban diketahui bernama Meli Handayani S.Pd.AUD, seorang Guru TK Darussalam Desa Sumber Jaya Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan.
Baca juga: Sampai ke Bengkulu Dikejar, Pelaku Penyiram Air Keras Satpam UIN Palembang Ditangkap : Saya Dibayar
Insiden itu terjadi pada Senin (31/5/2021) sekitar pukul 10.30 WIB saat korban sedang pulang mengajar.
Diketahui saat ini korban berstatus janda dengan satu orang anak.
Di kesehariannya korban dikenal tidak pernah menjalin hubungan asmara dengan siapapun semenjak ia menjanda.
"Apalagi dia itu guru di TK Islam jadi benar-benar menjaga diri. Agamanya kuat," kata tetangga korban yang tidak mau disebutkan namanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku diduga merupakan seorang laki-laki yang menyukai korban, hanya saja pelaku ditolak hingga nekat melakukan aksi tersebut.