JSC Ditutup Pengelola Rugi Miliaran

BREAKING NEWS: Pengelola JSC Palembang Menjerit, Event Olahraga Banyak Dibatalkan: Rugi Miliaran

Pengelola Jakabaring Sport City (JSC) Palembang menjerit, imbas dari perintah penutupan kawasan tersebut.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: RM. Resha A.U
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Pagar gerbang pintu masuk terpampang tulisan kawasan JSC (Jakabaring Sport City) ditutup dan spanduk Wisma Atlet dijadikan Rumah Sehat Covid. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pengelola Jakabaring Sport City (JSC) Palembang menjerit, imbas dari perintah penutupan kawasan tersebut.

Pasalnya, banyak gelaran even baik nasional maupun internasional yang dicancel/dibatalkan akibat dari kebijakan tersebut.

Bahkan, kerugian tersebut ditaksir mencapai miliaran Rupiah.

Baca juga: Wisma Atlet JSC Palembang Sudah Ditempati 12 Pasien Isolasi Mandiri Covid 19

Baca juga: Palembang Zona Merah JSC Ditutup, Wisma Atlet Tetap Siaga Tampung Pasien Covid-19

"Kalau angka kerugian kita belum mengkalkulasi secara detail. Tapi satu event saja paling tidak harusnya potensial revenue kita di atas dua miliar rupiah," ungkap Direktur Marketing JSC Palembang, Bambang Supriyanto, Direktur Marketing kepada Sripoku.com, Jumat (21/5/2021).

Bambang mencontohkan, seperti kegiatan Popnas (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) yang kemudian ditunda 2023 diikuti 1.000 atlet lebih.

"Per atlet katakanlah full both di kita harga Rp200 ribu. Tapi dikalikan sekian hari, dikalikan sekian ribu orang. Artinya potensial revenue kita menjadi hilang. Masing-masing potensial revenue yang hilang inilah menyebabkan kita berat akan operational cost yang tak bisa ditunda," paparnya.

Beberapa event yang sudah reservasi mengalami cancel antara lain Kejuaraan Asian Triathlon Championship yang diagendakan bulan Juni. 

Juga ada event Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah), Popnas (Pekan Olahraga Pelajar Nasional), Poparnas (Pekan Olahraga Pelajar Paralimpik Nasional), Porminas, Kejuaraan Boling Piala Jujananto yang rutin digelar di Jakabaring.

Baca juga: Kompleks JSC Palembang Ditutup untuk Umum Hingga Besok, Masyarakat yang Ingin Rekreasi Kecewa

Baca juga: Wisma Atlet Siapkan 2 Tower, Pengelola JSC: Kapanpun Diinstruksikan Siap Diaktifkan Isolasi Covid-19

Termasuk juga kata Bambang Supriyanto, even Sepakbola.

"Contoh untuk kejuaraan Danone yang kemarin harusnya terjadi, udah tercancel. Juga Liga 2 ini kan masih belum tahu kita mungkin akan berdampak kemunduran, dan lain sebagainya. Nah artinya semua even yang sudah terjadwal, tersusun di Jakabaring dampaknya pasti tertunda," bebernya.

Biaya operasional JSC Palembang yang tidak bisa ditunda itu antara lain pembayaran tagihan listrik, tagihan air ledeng, gaji pegawai dan karyawan.

Sehingga berharap pihak pemerintah mempertimbangkan terkait penutupan kawasan JSC Palembang.

"Nah hal-hal ini yang membuat kita semakin berat. Harapannya pemerintah mempertimbangkan terkait penutupan kawasan JSC. Karena Jakabaring ini kan areal outdoor, area di alam terbuka," jelas Bambang.

Ia menyebut JSC ini memiliki luas area 382 hektare, yang artinya kalau untuk potensi penyebaran virus corona justru yang berbahaya kegiatan di indoor dalam ruangan.

Baca juga: Karyawan Sampai Mogok Kerja Tuntut Pembayaran Gaji, Ketua DPRD Sumsel Kritik Pengelola JSC

Baca juga: Respon Gubernur Herman Deru Atas Aksi Mogok Kerja Pegawai PT JSC, Ini Bukan Kejadian Baru

"Masyarakat kita yang bermain di Jakabaring, yang berlatih yang melakukan kegiatan di Jakabaring rata-rata outdoor dan juga mereka pasti bisa menjaga jarak. Dan kita Prokes sudah disebar di mana-mana. Kita mematuhi anjuran Prokes melalui baliho, spanduk," katanya.

Begitu juga semua pengunjung yang masuk Jakabaring wajib menggunakan masker, disiapkan tempat cuci tangan mengalir di seluruh titik.

"Bahkan kalau ada even yang sifatnya ada kegiatan, user wajib menyiapkan hand termogun. Kita sudah melakukan antisipasi-antisipasi. Saya mohon kepada pihak pemerintah dalam hal ini yang memberikan izin larangan agar mempertimbangkan ulang terkait dengan kebijakan tersebut," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, meski komplek olahraga Jakabaring Sport City (JSC) Palembang ditutup sementara menyusul status kota Palembang masuk zona merah, namun Wisma Atlet di JSC yang disiapkan Pemprov Sumsel sebagai rumah sehat Covid-19 tetap beroperasi menampung pasien Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Lesty Nuraini, melalui Sekretaris Dinkes Sumsel, dr Trisnawarman mengatakan, sejak awal Wisma Atlet tersebut disiagakan memang untuk mentreatment atau merawat pasien Covid-19 khususnya penyebaran virus yang timbul selama mobilitas yang terjadi saat libur Idul Fitri pada tahun ini.

"JSC itu ditutup sebagai tempat rekreasi saja, tetapi untuk wisma atletnya tetap buka seperti biasa," ujarnya, Minggu (16/5/2021).

Baca juga: 10 Bulan Gaji tak Dibayar, Ratusan Pekerja PT JSC Mogok Kerja, Manajemen Cuma Mengandalkan APBD

Baca juga: Berlibur ala Pegunungan dan Pantai, Warga Palembang Padati Kawasan JSC

Dijelaskannya, Pemprov Sumsel melakukan reaktivasi satu dari tiga tower yang ada di Wisma Atlet.

Di lokasi tersebut dilengkapi dengan fasilitas peralatan kesehatan di dalamnya seperti 64 bed, tenaga medis, peralatan-peralatan kesehatan, kebutuhan logistik dan obat-obatan pasien.

Bagi pasien yang hendak dirawat di Wisma Atlet harus memiliki beberapa persyaratan administrasi yakni bukti konfirmasi positif melalui RT-PCR yang diterbitkan oleh Puskesmas atau Rumah Sakit serta dilengkapi surat rujukan.

"Syarat tersebut juga termasuk untuk, pasien yang terkonfirmasi positif di pos penyekatan saat arus mudik," jelas Trisnawarman.

Ia menambahkan, Dinas Kesehatan juga menyediakan alat screning Covid-19 disetiap posko penyekatan.

Jika ada masyarakat yang terskrining di pos penyekatan, maka akan dibawa ke rumah sakit terlebih dahulu lalu dirujuk ke Wisma Atlet untuk dilakukan perawatan.

Sejauh ini diakuinya belum ada pasien yang dirawat di Wisma Atlet JSC Palembang.

Kendati demikian para tenaga kesehatan serta peralatan kesehatan telah disiagakan di sana apabila ada pasien yang datang minta untuk dirawat.

"Sejauh ini belum ada pasien yang dirawat di Wisma Atlet. Tapi segala sesuatunya sudah siap jika sewaktu-waktu ada pasien," ungkapnya.

FOLLOW Kami di Google Klik

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved