Karyawan Sampai Mogok Kerja Tuntut Pembayaran Gaji, Ketua DPRD Sumsel Kritik Pengelola JSC
Anita pun mengkritik pengelola JSC, yang dinilainya tidak mampu mengelola aset Pemprov Sumsel itu dengan baik.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Aksi mogok kerja ratusan karyawan PT Jakabaring Sport City (JSC), menuntut gaji yang belum dibayarkan selama 10 bulan, mendapat perhatian dari Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati.
Anita pun mengkritik pengelola JSC, yang dinilainya tidak mampu mengelola aset Pemprov Sumsel itu dengan baik.
Pernyataan Anita bukan tanpa alasan, karena aksi tertundanya gaji para karyawan JSC ini, bukan kali ini saja terjadi. Menurut Anita, di tahun 2019, aksi mogok kerja karena gaji yang belum dibayar juga pernah dilakukan karyawan JSC.
“Waktu itu saya sudah imbau untuk dibayarkan, karena gaji itu sangat dibutuhkan untuk rumah tangga para karyawan, tetapi ternyata kejadiannya terulang lagi,” kata Anita, Jumat (16/4/2021).
Diungkapkan politisi Golkar ini, permasalahan ini sudah didisposisinya ke komisi V. Dari penjelasan yang didapat, tertundanya gaji para karyawan karena pengelola JSC masih menunggu bantuan dari Pemerintah Provinsi berupa penyertaan modal.
“Saya sudah minta ke komisi V untuk mengundang pengelola JSC untuk klarifikasi,” ucap Anita.
Tidak hanya itu diungkapkan Anita, ia juga mendapat laporan bahwa toilet publik yang digunakan saat pelaksanaan Asian Games di Sumsel, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.
“Saya ingat saat mau Asian Games, kita mendapatkan bantuan toilet itu sangat luar biasa, kini kondisinya sangat menjijikan. Artinya, pengelola JSC ini tidak care dengan pengeloaan JSC, karena harusnya fasilitas umum itu di nomor satukan," pungkasnya.