Tuding 400 Pasukan Setan Geruduk Papua, Pentolan KKB Merengek, Polri: Kami Belum Kerahkan Densus 88

Dia merengek kepada dunia dan menyebarkan beberapa klaim dan tudukan kepada TNI Polri dan pemerintah Indonesia.

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa/handout/tangkap layar
Tuding 400 Pasukan Setan Geruduk Papua, Pentolan KKB Merengek, Polri: Kami Belum Kerahkan Densus 88, Kamis (6/5/2021). 

"Mereka memiliki sedikit pengetahuan tentang dunia luar, mereka bertempur tanpa alas kaki untuk membela rakyat mereka dari militer modern."

"Mungkin beberapa ratus dari mereka menghadapi pasukan lebih dari 20.000 tentara, termasuk D88, yang dilatih cara membunuh rakyat saya selama bertahun-tahun oleh Barat."

"Hanya ada satu aktor yang telah membunuh pendeta dan anak-anak sekolah menengah atas untuk tujuan politik, yang telah mengusir lebih dari 400 perempuan dan anak-anak hingga tewas di hutan: negara Indonesia."

"Polisi dan militer Indonesia tahun ini telah memukuli tiga bersaudara sampai mati di rumah sakit, mengeksekusi remaja, dan membunuh aktivis damai di penjara."

"Operasi militer baru telah menimbulkan ketakutan bagi orang Papua Barat di seluruh negeri."

Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Tuding Pembenaran

"Ini adalah terorisme negara. Pembunuhan pejabat intelijen Indonesia adalah pembenaran yang digunakan Indonesia untuk melakukan operasi-operasi ini.

Bagaimana pembunuhan seorang pejabat terkemuka di tentara pendudukan dapat membenarkan pembunuhan warga sipil dan menyerang desa?

Militer Indonesia sering melakukan serangan dan menyalahkan orang Papua Barat untuk membenarkan operasinya.

Mereka tidak pernah memberikan bukti siapa pun yang melakukan pembunuhan itu.

Mengapa Indonesia menolak untuk mengizinkan jurnalis internasional ke Papua Barat untuk menyelidiki masalah ini?

Mengapa itu melarang pemantau hak asasi manusia, termasuk bahkan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia?

Indonesia sangat ingin menyembunyikan pembunuhan dan penyiksaannya sehingga ia bersedia untuk menentang keinginan 84 negara internasional yang menyerukan agar PBB diizinkan mengaksesnya.

Indonesia telah lolos dari impunitas atas operasi militer genosida 1977-79, Pembantaian Biak 1998, Pembantaian Paniai 2014, dan banyak lagi.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved