Tuding 400 Pasukan Setan Geruduk Papua, Pentolan KKB Merengek, Polri: Kami Belum Kerahkan Densus 88
Dia merengek kepada dunia dan menyebarkan beberapa klaim dan tudukan kepada TNI Polri dan pemerintah Indonesia.
"Presiden Indonesia telah memerintahkan penumpasan di Papua Barat."
Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
"Ketua parlemen Indonesia mengatakan bahwa mereka akan 'membahas masalah hak asasi manusia nanti'."
"Baru minggu lalu 400 tentara spesialis baru, yang dikenal sebagai 'pasukan setan', dikerahkan ke Kabupaten Nduga, di mana lebih dari 50.000 orang telah mengungsi sejak Desember 2018."
"Matikan internet persis seperti yang terjadi pada Agustus-September 2019, ketika Indonesia menghentikan operasi."
"Menutup akses ke dunia luar untuk menyembunyikan pertumpahan darah dan pembantaiannya."
"Sepertinya ini akan menjadi operasi militer terbesar di Papua Barat sejak akhir 1970-an."
• Viral di Media Sosial Pedagang di Prabumulih Dibayar Uang Palsu, Tanpa Hologram dan Kena Air Luntur
Denjaka Sudah Dikerahkan
Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), pasukan elit TNI AL, dikerahkan.
"Saya sendiri menyaksikan akibat dari operasi militer ini ketika saya masih kecil, melihat desa saya dibom dan keluarga saya terbunuh. Saya harus melarikan diri dan hidup di hutan selama enam tahun."
"Itu membuat hati saya menangis bahwa ini akan terjadi pada lebih banyak orang lagi. Operasi ini terjadi setelah pemerintah Indonesia memutuskan untuk melabeli kelompok perlawanan Papua Barat sebagai 'teroris', sebuah langkah yang dikutuk oleh Amnesti dan Komisi Hak Asasi Manusia Indonesia sendiri."
Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:
Mereka Bukan Teroris
"Mereka di Papua Barat yang mengangkat senjata bukanlah teroris. Mereka tidak terhubung dengan ideologi agama atau jaringan pendanaan internasional."
"Mereka hanya mempertahankan tanah mereka dari penjajah ilegal."