Virus Corona di Sumsel

Mendagri Tito Karnavian Kaget Covid-19 di Kampung Halaman Melonjak Drastis, Palembang Lampu Kuning

Tito Karnavian sangat kaget ketika sebelumnya dua pekan lalu mendapati laporan tingkat BOR di Sumsel mencapai 59 Persen.

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Refly Permana
sripoku.com/rahmaliyah
Mendagri, Tito Karnavian meninjau RSUD Palembang Bari, Minggu (2/5/2021) 

Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kasus aktif harian Covid-19 di Sumatera Selatan menunjukkan tren peningkatan.

Efeknya, tingkat keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit-rumah sakit di Sumsel di angka 65 Persen. 

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menyebutkan dirinya sangat kaget ketika sebelumnya dua pekan lalu mendapati laporan tingkat BOR mencapai 59 Persen.

Kemudian, namun berubah menjadi 65 persen. Angka tersebut masuk dalam kategori rawan.

400 Pasukan Setan untuk Musnahkan KKB Papua, Lekagak si Pembunuh Kabinda Bakal Dibikin Pucat

"Ini di luar perkiraan kami bahwa Sumsel tingkat BOR tertinggi di Indonesia.

Di tempat-tempat lain yang kami perkirakan seperti Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur yang biasanya ramai itu tidak lebih dari 30 persen.

Memang sempat Wisma Atlet di Jakarta capai 80 persen setelah Nataru.

Artinya ini masalah serius, sudah lampu kuning, baiknya dibawah 50 persen," kata Tito, Minggu (2/5/2021) saat mengunjungi RSUD Bari Palembang

Pemerintah menginginkan agar semua pasien yang terpapar Covid-19 bisa diterima di rumah sakit (RS) yang ada di Sumatera Selatan.

"Pasien Covid-19 bisa dirawat tidak ngantri apalagi ditolak seperti di kasus di India," ujarnya. 

Kapolres OKU AKBP Arif Hidayat Ritonga Pimpin Apel Kebangsaan, Menuju Indonesia Sehat dan Unggul

Tito mengatakan, Sumatera Selatan mendapatkan atensi presiden mengingat angka BOR Tertinggi secara nasional.

Sebagai putra daerah asli Sumsel ia berharap agar penyebaran kasus Covid-19 ini bisa dikendalikan. 

"Tren angka penyebaran di Sumsel ini cenderung meningkat, artinya kecepatan penambahan kasusnya Sumsel nomor satu, meski secara total keseluruhan kasus kita tidak seperti Jawa Tengah atau Jawa Timur," ujarnya 

Ini terjadi, dikatakan Tito, karena adanya peningkatan mobilitas masyarakat menjelang lebaran.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved