Berita Muratara
BUPATI Devi Suhartoni : Bravo Polres Muratara, 10 Ribu Jiwa Selamat dari Bahaya Narkoba
Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Devi Suhartoni mengapresiasi kinerja polisi di daerahnya yang gesit dalam mengungkap kasus narkoba.
SRIPOKU.COM, MURATARA - Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Devi Suhartoni mengapresiasi kinerja polisi di daerahnya yang gesit dalam mengungkap kasus narkoba.
"Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Muratara sangat mengapresiasi atas kegesitan kerja jajaran Polres Muratara," kata Devi Suhartoni, Kamis (25/3/2021).
Dia berharap Polres Muratara melalui Satuan Reserse Narkoba terus menjadi garda terdepan dalam memerangi narkoba di daerahnya.
Devi juga meminta masyarakat proaktif membantu polisi dengan cara melapor bila mengetahui aktivitas peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Menurut Devi, semakin banyak bandar atau pengedar narkoba ditangkap diharapkan dapat mengurangi korban terutama para generasi muda.
"Terima kasih sudah membantu kami pemerintah dalam memerangi narkoba, ini adalah musuh yang harus kita perangi bersama, bravo Polres Muratara," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Muratara mengamankan narkoba jenis sabu-sabu seberat 1.050 gram.
Kapolres Muratara AKBP Eko Sumaryanto didampingi Kepala Satresnarkoba, Iptu Moris Widhi Harto mengatakan kasus yang diungkapnya kali ini adalah jaringan narkoba lintas provinsi.
Mereka sudah banyak mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada narkoba lintas provinsi masuk ke Kabupaten Muratara.
"Kami sangat butuh informasi dari masyarakat, mari kita sama-sama memerangi narkoba ini," kata Eko.
Kepala Satresnarkoba, Iptu Moris Widhi Harto menambahkan, dari hasil pengungkapan mereka didapatkan barang bukti sabu satu kilogram lebih.
Sabu seberat itu bila dirupiahkan nilainya sekira Rp 600 juta.
Dengan diamankannya sabu tersebut, ada kurang lebih 10 ribu jiwa yang terselamatkan.
"Nilainya sekitar Rp 600 juta, lebih kurang 10 ribu jiwa yang diselamatkan," kata Moris.
Dia menjelaskan, awalnya mereka menyamar menjadi pembeli sabu atau dalam bahasa kepolisian disebut undercover buy.