Berita Selebriti
Siapa Merlyn Sopjan, Aktivis Waria yang Sebut Aurel & Anang 'Jual Drama', Pemenang Ratu Kecantikan
Dianggap 'Jual Drama' Aurel dan Anang dianggap tidak mensyukuri hidup yang telah diberikan oleh tuhan dalam hidupnya.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Baru-baru ini tengah heboh salah satu pendapat seorang aktivis soal sosok Aurel dan Anang Hermasnsyah.
Keduanya disebut keras hati karena hingga saat ini masih nampak sakit hati dengan KD.
Soalnya mereka masih menyinggung soal bagaimana susahnya dulu mereka hidup di ruko sepeninggal KD selingkuh dan menikah dengan Raul Lemos.
Dianggap 'Jual Drama' Aurel dan Anang dianggap tidak mensyukuri hidup yang telah diberikan oleh tuhan dalam hidupnya.
Bahkan, Aurel dianggap sosok anak yang tak menghargai seorang ibu yang bertaruh nyawa melahirkannya.
Sosok aktivis tersbut bernama Merlyn Sopjan, lantas siapa dia? berikut ulasannya.
Baca juga: Kubu KLB Ungkit Korupsi Hambalang 7 Tahun Lalu, Jubir Moeldoko: Jangan Ada Candi-candi Hambalang
Baca juga: BOWO Keok Diberi Tindakan Tegas dan Terukur, Jadi Dalang Pencurian Mobil dan Material Mantan Bos
Baca juga: Waspada Jika Teman Pinjam Motor Sekaligus Minta Fotokopi KTP & SIM, Dialami Warga Teluk Gelam Ini
Profil
Berdasarkan pantauan Sripoku.com, akun Instagram milik Merlyn Sopjan terkunci.
Ia memiliki lebih dari 10 ribu pengikut.
Di bionya, Merlyn menuliskan, "Perempuan 48 tahun yg percaya, Tuhan memberinya hidup untuk berbagi. Ia mensyukuri hidupnya. Dan menjalani sebaik yg Ia bisa."
Mengutip Wikipedia, Merlyn lahir di Kediri pada 16 Februari 1973.
Dilansir Tribun Jogja, Merlyn merupakan seorang waria.
Merlyn ini adalah seorang aktivis kesetaraan hak-hak kelompok waria dan pemenang Ratu Kecantikan Putri Waria Indonesia 2006.
Merlyn menamatkan kuliahnya di Institut Teknologi Nasional Malang. Merlyn dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa (DHC) dari Northern California Global University Amerika sebagai aktivis sosial HIV/AIDS.
Ia pernah menjadi Ketua Ikatan Waria Malang untuk periode 2006-2011 dan menjadi kandidat Saparinah Sadli Award 2012.