Modal Senter HP: Cerita Mencekam Dokter Cantik Saat Operasi, Ditengah Kebakaran RS di Muaraenim
Apa yang dilakukan mereka sampai akhirnya meneruskan operasi tersebut, berbekal penerangan dari senter handphone?
Ia menjelaskan, situasi di kamar operasi saat itu sudah dipenuhi asap,dan beberapa polisi pun tampak siaga di pintu operasi untuk berjaga-jaga.
Jika situasi memburuk, maka pasien harus segera dievakuasi.
"Operasi kemarin itu semua serba darurat, karena mati lampu semua peralatan tidak bisa digunakan,jadi kita gunakan peralatan seadannya, dan alhamdulilah semua bisa kita selesaikan dengan baik," jelasnya.

Ia juga mengatakan bahwa pihaknya bersama pasien tersebut adalah orang terakhir di rumah sakit yang dievakuasi.
" Karena kita yang lain sudah dievakuasi semua, sebelum menyelesaikan jahitan, tinggal yang bagian luar, kita sudah harus meninggalkan ruang operasi, alhasil lukanya kita tutup dengan plester saja, dan pasien dievakuasi ke IGD, tapi luka yang bagian dalam semua sudah kita jahit dan sudah aman," kata wanita yang lahir di Palembang, 2 Oktober 1982 itu.

Ia juga menjelaskan setelah kondisi rumah sakit mulai stabil dan listrik hidup, pasienpun dibawa kembali ke kamar operasi untuk menyelesaikan jahitannya.
"Dan alhamdulilah semua diberi kelancaran oleh Allah SWT," kata ibu dari 4 orang anak tersebut.
Dokter Bertha juga mengatakan bahwa kondisi tersebut adalah pengalaman pertama dalam hidupnya.
"Sebenarnya kalau menghadapi kondisi darurat,itu sudah biasa saya hadapi sebagai dokter obgyn, tapi kalau dalam kasus kebakaran dengan listrik padam di saat melakukan operasi ini pertama kalinya dan mudah-mudah tidak pernah terjadi lagi," kata wanita yang memiliki hobi memasak ini. (Ika/TS)