Covid 19

 BPOM Tak Rekomendasikan Vaksin AstraZeneca, Sudah Melalui Kajian

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak merekomendasi penggunaan vaksin produk Inggris AstraZeneca dalam program vaksinasi nasional.

Editor: Sutrisman Dinah
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Ilustrasi: Vaksin Covid-19 

Juru bicara vaksinasi Covid-19 KemenkesSiti Nadia Tarmizi mengatakan, langkah penundaan distribusi vaksin AstraZeneca demi kehati-hatian.

Penundaan distribusi bukan semata-mata terkait isu penggumpalan darah sebagai akibat dari penyuntikan vaksin AstraZeneca.

"Karena kita tahu Badan POM bukan hanya mengeluarkan izin penggunaan darurat, tapi juga mengatur tentang indikasi serta rentang waktu yang paling optimal untuk mendapatkan immunogenitas yang terbaik ya," ujar Nadia dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/3).

Peninjauan kriteria dan rentang waktu yang dilakukan para ahli juga untuk menentukan kelompok prioritas yang tepat untuk disuntikan vaksin AstraZeneca.

Alasannya masa simpan vaksin ini terbilang singkat yakni hingga akhir Mei 2021.

"Tetunya 1,1 juta dosis vaksin yang sudah kita terima ini harus kita prioritaskan pada tempat-tempat di mana sebelum masa shelf lifenya habis vaksin ini sudah kita gunakan untuk penyuntikan dosis pertama. Kalau memang nanti rentang waktunya itu adalah 9 sampai dengan 12 minggu," lanjut dia.

Meski memiliki waktu simpan terbatas, ia optimistis vaksin AstraZeneca tetap dapat digunakan sebelum masa simpannya berakhir.

"Kami cukup optimistis, karena kalau kita lihat saat ini dosis penyuntikan kita per hari itu sudah mencapai angka 250 ribu sampai dengan 350 ribu. Artinya kalau kita melakukan penyuntikan sebanyak 1,1 juta dosis vaksin," katanya.

"Kalau kita anggap saja, misalnya, kita mampu melaksanakan penyelidikan itu 200 ribu, berarti dalam kurun waktu 6 hari vaksinnya akan habis," ujar Nadia.****

Penulis: tribun network/rin/dod

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved