Bolehkah Apotek Beri Kompensasi Pada Dokter? Kata Buya Yahya Sah-sah Saja Tapi Haram Lakukan Hal Ini
Dalam hal ini Buya Yahya menguraikan dengan jelas hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam menjalankan profesi terutama di bidang kesehatan.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
"Tapi kan tidak begitu dokter kan InsyaAllah juga bener kan begitu," jelasnya.
"Jadi ini adalah nasehat bukan untuk anda (penanya), kalau anda memasarkan produk yang sah-sah saja, asalkan produknya bener menurut keyakinan anda dan anda meyakini produk ini memang bermanfaat," jelasnya.
"Anda memberikan kompensasi adalah sah, siapapun yang bekanja ke saya ibaratnya begitu, jangankan ke dokter, yang belanja ke saya dikasih motor, itu sah-sah saja," papar Buya Yahya.
"Dokter yang meresepkan kepada seseorang saya kasih ini, ini tidak ada hubungannya dengan sogok menyogok," ungkapnya.
Pertanyaannya jika kompensasi diberikan kepada dokter sebelum menuliskan resep?
"Itu berarti hadiah, mengikat bahwasanya biar apotek kan banyak, tapi mungkin dengan ikatan ini kan bisa ke saya, itu adalah hadiah dan yang penting ada kejujuran dari dokter itu sendiri," terangnya.
"Yang repot adalah dokter yang culas, nggak sakit dibilang sakit, obatnya perlu satu cuma ditambah tiga, nggak peduli ini orang fakir atau orang ini kan itu kan bahaya sekali," jelasnya.
Jadi dengan kata lain itu seperti promosi dalam berjualan.
Baca juga: Bagaimana Nasib Anak Hasil Zina di Akhirat Kelak, Ini Penjelasan Buya Yahya, Awas ada Hadits Palsu!
"Makanya biasanya dokter itu kan umum membeli (obat) di mana saja, bukan mesti di apotek tertentu, jenis obatnya itu, sah-sah saja itu," jelasnya.
"Karena memang yang penting dokternya itu adalah jujur benar ini obat memang bermanfaat dan memang menurut dokter dan dokter tau sendiri bahwasanya obat di situ jika wajar," tuturnya.
"Kalau sudah kongkalikong dengan dokter, dia jelas apoteker atau bagian apoteknya juga salah, bagian farmasinya juga salah, obatnya nggak bener, jadi dokter ngarahkan ke situ, makanya dokter bohong dia bohong maka seperti itu nggak boleh," jelasnya.
"Makanya kalau seperti itu wajar memang secara anda produsen, produksinya adalah bener dan menurut keyakinan adalah bener, anda ingin memasarkan dan pintunya adalah melalui seorang dokter sah-sah saja," tuturnya.
"Tapi kepada dokter kami himbau adalah agar jujur ya Allah Maha Tahu, Allah Maha Melihat, ketahuilah bahwa tugas seorang dokter adalah tugas yang sangat mulia, nolong orang sakit, maka ambillah pahala besar dari Allah dengan ketulusan ini," pesannya.
"Pun juga anda sudah mendapatkan uang kan akhirnya, tapi jangan ditambah, jangan dirusak sesuatu yang baik ini dengan keculasan anda, misalnya ya itu yang tidak harus beli obat, ditambahi harus beli obat, mengikuti resep tersebut, InsyaAllah dokter yang mendengar suara ini adalah dokter yang jujur ahli surga InsyaAllah," ungkap Buya Yahya.
Baca juga: Siapakah Wali Nikah Anak Hasil Zina? Apakah Pernikahannya Dianggap Sah? Begini Penjelasan Buya Yahya
SUBSCRIBE US