Bagaimana Nasib Anak Hasil Zina di Akhirat Kelak, Ini Penjelasan Buya Yahya, Awas ada Hadits Palsu!

Seorang jemaah bertanya kepada Buya Yahya seputar nasib anak hasil zina du akhirat kelak, begini jawabannya.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Net
ilustrasi 

SRIPOKU.COM - Sungguh zina merupakan perbuatan yang hina baik di mata Allah maupun manusia.

Zina termasuk aib dan dosa besar lantaran dilakukan tidak adanya keabsahan dalam pernikahan.

Jangankan melakukan perbuatannya, Allah saja jelas-jelas sudah melarang umatnya untuk mendekati zina, apalagi melakukakan zina.

Hal ini tercantum dalam Alquran surat Al-Isra ayat 32.

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keju. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).

Zina tak hanya merusak kehormatan manusia, namun juga merupakan aib keluarga bahkan merusak nama keluarga sebagai sanksi sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat.

Lantas, bagaimana nasib anak hasil zina tersebut dalam pandangan Islam?

Berikut uraian selengkapnya dijelaskan secara rinci oleh Buya Yahya melalui tayangan YouTube Al-Bahjah TV.

Baca juga: HATI-HATI Inilah 2 Golongan yang Tak Diampuni Allah di Malam Nisfu Syaban, Yang Kedua Kerap Terjadi

Buya Yahya
Buya Yahya (Tangkap layar YouTube Al-Bahjah TV)

Seorang jemaah bertanya kepada Buya Yahya seputar nasib anak hasil zina di akhirat kelak.

"Bagaimana nasib anak hasil zina di akhirat nanti? Apakah anak hasil zina itu dapat menolong orangtuanya, sedangkan orangtuanya masuk neraka dan anak tersebut masuk surga?," ujar seorang jemaah.

Menanggapi hal ini, Buya Yahya pun mengurai dengan penjelasan singkat dan bijak.

"Anak zina bisa menjadi kekasih Allah, sebab yang zina adaah ibundanya, hadits palsu yang mengatakan anak zina tidak akan masuk neraka sampai 7 turunan,

hadits palsu yang mengatakan anak zina tidak masuk surga sampai 7 turunan," jelas Buya Yahya.

"Naudzubillah, itu bohong, dusta atas nama Nabi, cuma sayang sering diperdengarkan, palsu nggak boleh," tambahnya.

"Hasil zina, anak hasil zina, sang anak tidak mengerti, bersih dia suci seperti yang lainnya bisa menjadi wali Allah atau kekasih Allah,

yang salah adalah ibundanya dan dia tidak ada bapak, jangan membiasakan mengatakan bapaknya selagi tidak ada pernikahan," papar Buya Yahya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved