Pencegahan Covid 19

Vaksin Covid-19 Dijual di Pasar Gelap, Polri Diminta Waspadi Sindikat Global Vaksin Palsu

DPR RI mengingatkan agar Polri mewaspadai peredaran palsu, program vaksinasi di Indonesia potensial diincar sindikat vaksin palsu.

Editor: Sutrisman Dinah
JOEL SAGET / AFP
Ilustrasi vaksin Pfizer/Biontech 

SRIPOKU.COM --- Vaksinasi global dianggap sebagai satu tindakan untuk mengakhir wabah pandemi virus Corona atau Coronaviruse Disease -2019 (Covid-19) di dunia. Namun di bagian lain, rantai pasokan belum mampu memenuhi program vaksinasi secara menyeluruh.

Pada Desember 2020, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) AS menyetujui vaksin Pfizer untuk melawan covid-19. Dalam waktu 24 jam, kampanye vaksinasi global terbesar dalam sejarah.

Negara-negara di seluruh dunia bergegas untuk mengakhiri pandemi. Sayangnya, rantai pasokan belum mampu mengimbangi, dan program vaksinasi.

Baca juga: Vaksin Sinovac Tak Mempan Lawan Virus Corona Brasil, Covid-19 Varian Baru

Baca juga: Polisi Kawal  Ketat Vaksin Covid-19 Dari Palembang Sampai ke Kabupaten OKU

Apalagi progra,m vaksinasi yang dirancang buruk mengakibatkan penundaan program ini. Setiap negara memprioritaskan kelompok individu tertentu untuk vaksinasi.

Pencari dosis vaksin seolah putus asa, dan mencari opsi terbuka bagi mereka yang ingin mendapat untung dari kekacauan ini. pasar gelap pendistribusian vaksin menjadi pilihan.

Perusahaan keamanan siber Kaspersky dikutip dari situs resminya menyebut, saat ada 15 pasar vaksin covid-19 berbeda di Darknet alias pasar gelap yang memasang  iklan untuk tiga jenis vaksin Covid-19 yakni, Pfizer, AstraZeneca dan Moderna.

Ada pula penjual yang mengiklankan vaksin covid-19 yang tidak terverifikasi.

Baca juga: Ketentuan dari Arab Saudi untuk Musim Haji 2021, Calon Jemaah Wajib Vaksin Covid-19

Untuk mengakses situs Darknet tersebut, mesti mengakses layanan dengan software, konfigurasi, dan otorisasi khusus, membutuhkan protokol komunikasi khusus agar bisa masuk ke jaringan pasar gelap darknet.

Pakar Keamanan di Kaspersky  Dmitry Galov mengatakan, membeli vaksin covid-19 di pasar gelap dinilai berisiko dan sangat berbahaya.

"Membeli vaksin dari pasar Darknet bukan ide yang baik," katanya dikutip Tribunnews dari situs resmi Kaspersky, Senin (08/03/2021).

Kaspersky membeberkan mayoritas penjual berasal dari Prancis, Jerman, Inggris, dan AS. Harga per dosis vaksin dibanderol berkisar antara 250  dolar AS atau Rp3,5 juta (kurs Rp14.378) hingga 1.200 dolar atau Rp17,2 juta dengan biaya rata-rata sekitar 500 dolar atau Rp7,1 juta.

"Komunikasi dilakukan melalui aplikasi perpesanan terenkripsi seperti Wickr dan Telegram, sementara pembayaran diminta dalam bentuk mata uang kripto, terutama Bitcoin," kata Galov.

Penjual vaksin di pasar gelap itu rata-rata sudah menjual 100 sampai 500 transaksi. Meski demikian, tidak jelas bagaimana efektivitas vaksin yang dijual gelap ini. Tidak diketahui pula berapa banyak iklan yang ternyata menjual barang palsu.

"Anda dapat menemukan apa saja di Darknet, jadi tidak mengherankan jika penjual di sana mencoba memanfaatkan proses vaksinasi yang sedang dilaksanakan hampir di seluruh penjuru dunia," kata Galov.

Menurut Kaspersky, selama setahun terakhir penipuan yang mengeksploitasi topik Covid semakin marak. Bukan cuma vaksin yang dijual di pasar gelap, pengguna juga bisa mendapat "sertifikat vaksinasi".

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved