Kemelut Partai Demokrat
Jabatan Ketua Umum Demokrat Direbut KLB, SBY Ungkit Masa Lalu Menyesal dan Malu Pada Moeldoko
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkap kecewanya, sampai ia mengungkit masa lalu Kepala Staf Presiden Moeldoko.
SRIPOKU.COM --Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, mengungkap kecewaannya terhadap Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Bahkan ia mengungkit masa lalu, semasa menjabat presiden, ketika SBY mempercayai Moeldoko untuk menjadi Kepala Staf Angkatan dan Panglima TN.
Mantan Menteri Pertambangan Energi (sekarang ESDM) dan Presiden dua periode. SBY dua kali mengalahkan Megawati Soekarnoputri dalam Pemilu langsung Presiden 2003 dan Pilpres 2009.
Namun SBY tak mampu menyembunyikan kekecewaannya terkait digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Sumatera Utara, Jumat kemarin.
Baca juga: Agus Harimurti Seret Presiden Joko Widodo Dalam Konflik KLB Partai Demokrat di Sumut
Baca juga: KLB Partai Demokrat akan Dilaporkan ke Polisi, Lokasi KLB di Hotel Dijaga Ketat Anggota Polri
Kongres itu telah menetapkan Kepala Staf Presiden Moeldoko (63) sebagai Ketua Umum Demokrat. Menurut SBY, Moeldoko telah bersekongkol dengan “orang dalam” partai untuk “mengkudet” Ketua Umum Agus Harimurti Ydhoyono.
SBY menyebut Moeldoko bersekongkol menumbangkan kursi pimpinan Partai Demokrat dari anaknya Agus Harimurti Yudhoyono.
Tanggapan atas penyelenggaraan KLB di Sumatera Utara ini, dari jajaran DPP Partai Demokrat bereaksi keras dan menyebut penyelenggaraan KLB yang telah memilih Moeldoko itu melanggar konstitusi dan illegal.
Kader Demokrat Andi Arief menyebut KLB tersebut dianggap ilegal dan dilakukan orang-orang nekat.
Cuitan di akun twitternya, Andi Arief menilai, KLB nekat juga akan menghasil ketua “bondo nekat” alias Bonek.
Baca juga: ANDI ARIEF Sebut KLB Nekat Hasilnya Ketum Bonek:Bukan Hanya Abal-abal tapi Ghaib, Aya-aya Wae
"Wkwk wkwkk KLB menghasil Ketum Bonek," tulis Andi Arief di akun twitter-nya.
"Tanggapan saya ATAS penetapan Moeldoko sebagai ketua KLB Ilegal, apakah presiden boleh dimpeach oleh anggota DPR gadungan atau abal-abal” ungkap Andi Arief.
Menurut Andi Arief, secara landasan legalitas formal dan tidak sesuai aturan AD-ART.
SBY Kecewa
Selain mengungkapkan kekecewaannya, SBY menyampaikan respons terkait pelaksanaan KLB yang dimotori kader yang dipecat DPP dan anggota DPR RI Jhoni Allen Marbun dan kawan-kawan.
Dalam pernyataannya, seperti dikutip Tribunnews.com, Sabtu (06/03/2021) pagi, awalany SBY menyebut Moeldoko sangat tega. SBY menyebutnya Moeldoko “berdarah dingin” mengkudeta putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum.