Prajurit Kopassus Hilang di Belantara Papua, 18 Hari Tersesat, Kondisi Ditemukan Bikin Warga Kaget
Sang komandan kemudian menepi di tengah hutan Papua, yang berada di ketinggian 4.000 Mdpl (meter di atas permukaan laut).
Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
Pasukan tersebut lalu diperintahkan untuk menggerebek markas OPM yang berjarak enam hari jalan kaki dari pos TNI di Timika.
Tim berangkat ke lokasi pada bulan Oktober, yang juga bertepatan dengan musim penghujan.
Saat hari kelima perjalanan, mereka bertemu sungai dengan arus yang sangat deras.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
Mereka memutuskan menyeberang menggunakan tali.
Saat menyeberang, ada prajurit berpangkat kopral masuk ke pusaran air dan hanyut.
Melihat itu, sang komandan menyelam untuk menolongnya.
Sampai suatu titik, alur sungai itu hilang dan menjadi air terjun.
Sang komandan kemudian menepi di tengah hutan Papua, yang berada di ketinggian 4.000 Mdpl (meter di atas permukaan laut).
Lima orang sudah menyeberang, tiga belum menyeberang dan sang komandan hanyut bersama dengan si kopral.
Karena terus berusaha mencari prajuritnya yang hilang, sang komandan tersesat di dalam hutan belantara Papua yang masih rapat.
Dia berusaha mencari arah untuk kembali ke Timika dengan harapan melaporkan anak buahnya yang hilang kepada atasan untuk selanjutnya mencari kembali.
Tiba hari keenam, lokasi yang dicari tak juga ditemukan.
Prajurit ini sudah berada di ambang sadar.
Semua perlengkapan, termasuk sepatunya hanyut dibawa arus sungai yang deras.