Sehari Ditetapkan Sebagai Bupati Muratara Terpilih, Devi Nongkrong Bareng Bocah di Tepi Sungai Rawas

SRIPOKU.COM, MURATARA - Pasca terpilih sebagai Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Devi Suhartoni menunjukkan kedekatannya dengan masyarakat tanpa memandang usia. 

Bupati terpilih pada Pilkada Muratara tahun 2020 ini tak ingin ada jarak dengan rakyatnya. 

Baru sehari ditetapkan sebagai bupati terpilih, Devi nongkrong bersama bocah-bocah di tepi sungai Rawas. 

Baca juga: KPU Muratara Tetapkan Devi Suhartoni dan Inayatullah sebagai Bupati dan Wabup Terpilih Pilkada 2020

Baca juga: Beginilah Derita Kami, Hujan Deras Dalam Sepekan Bikin Beberapa Jalan di Muratara Susah Dilewati

Devi menegaskan aksinya itu tidak ada unsur pencitraan, karena memang dirinya selalu ingin dekat dengan rakyat. 

Devi memberi motivasi kepada bocah-bocah itu untuk rajin belajar agar kelak bisa menjadi orang sukses. 

"Ngobrol-ngobrol biasa, saya memberi motivasi kepada mereka," kata Devi Suhartoni dihubungi, Minggu (21/2/2021). 

Devi mengatakan sebagai pemimpin memang sudah sepatutnya dekat dengan masyarakat. 

Sebab kata dia, masyarakat adalah sumber informasi utama untuk mengetahui berbagai persoalan sosial. 

Dari situ, pemimpin akan mendengarkan secara langsung keluhan dan masalah yang dihadapi masyarakat. 

Dengan begitu, seorang pemimpin akan lebih mengetahui apa yang harus dikerjakannya. 

Baca juga: MK Tolak Gugatan Hasil Pilkada OKU dan OKU Selatan, PALI Dilanjutkan, Muratara Diputus Hari Ini

Baca juga: Siang Ini Hujan Petir di Muratara, OKU, OKU Selatan, OKU Timur & Muara Enim, Peringatan Dini BMKG

"Saya itu tipikal orang yang ingin mendengar langsung, saya tidak mau hanya duduk di kursi menerima laporan," katanya.

Devi Suhartoni dan wakilnya Inayatullah ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada Jumat (19/2/2021) lalu. 

Mereka meraih kemenangan setelah mengalahkan petahana bupati dan calon jalur perseorangan. 

Kemenangan Devi-Inayatullah sempat digugat ke Mahkahmah Konstitusi oleh lawannya. 

Namun gugatan yang diajukan pasangan Syarif Hidayat dan Surian Sofyan ditolak Mahkamah Konstitusi.