Berita Muratara

Rumah Sakit Pemerintah di Daerah Ini Belum Ada Kulkas, Mayat Mr X Dipindahkan ke Daerah Tetangga

Mayat laki-laki itu sudah dibawa ke RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau karena RSUD Rupit belum ada lemari pendingin (kulkas) khusus mayat

Editor: Welly Hadinata
IST
Mobil ambulance RSUD Rupit yang membawa mayat tanpa identitas untuk dipindahkan ke RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau, Minggu (7/2/2021) 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Mayat tanpa identitas tak lagi berada di RSUD Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Sumsel. 

Mayat laki-laki itu sudah dibawa ke RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau karena RSUD Rupit belum ada lemari pendingin (kulkas) khusus mayat.

"(Mayatnya) sudah dibawa ke (RSUD) Siti Aisyah barusan, karena kita belum ada kulkas penyimpanan mayat," kata Humas RSUD Rupit, Ahmad Afandi, Minggu (7/2/2021) malam. 

Mayat yang ditemukan di Sungai Rupit di Desa Beringin Jaya, Kecamatan Rupit, Sabtu (6/2/2021) kemarin hingga kini belum juga diketahui identitasnya. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Muratara, AKP Dedi Rahmad mengatakan mayat itu ditemukan warga sekira pukul 18.00 WIB. 

Awalnya ada dua warga yakni Suratman (40) dan Heri (44) pergi ke sungai hendak mandi. 

Saat tiba di sungai, mereka melihat ada mayat yang mengapung dan tersangkut di ranting-ranting bambu di tengah sungai.

Oknum Kades di Muratara tak Senang Diberitakan, Tantang Wartawan Duel Pakai Parang: Ketemuan di Mana

Mr X Mengapung di Sungai Rupit Muratara, Penyebab Kematian Masih Diselidiki: Berbadan Gempal

Mayat tersebut mengenakan baju warna merah putih dan memakai celana levis yang sudah bercampur lumpur.

"Posisi mayat ini ditemukan di tengah sungai dengan air mengalir namun tersangkut kayu," kata AKP Dedi Rahmad. 

Lanjut Dedi, melihat ada mayat, warga tadi memanggil warga yang lain dan melapor kepada pemerintah desa. 

Mayat yang berada di tengah sungai itu kemudian ditarik oleh warga menggunakan tali lalu diikat di tepi sungai. 

Anggota Polres Muratara setelah mendapat informasi langsung mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP). 

"Di TKP didapati kondisi mayat dalam keadaan sudah kembung, mayat langsung dibawa ke RSUD Rupit," ujar Dedi. 

Setelah diperiksa tenaga medis, di tubuh mayat itu ditemukan luka akibat benda tajam di bagian perut sebanyak satu lobang.

Kemudian ada satu luka robek di bagian lengan tangan kanan dan satu luka robek di bagian pelipis kiri.

"Luka robek itu diduga karena benturan benda tumpul di sungai, diduga mayat itu sudah lebih dari dua hari di sungai," kata Dedi. 

Dedi mengatakan hingga saat ini identitas mayat itu belum diketahui dan penyebab kematiannya juga masih diselidiki. 

Polisi mengamankan baju mayat dan mengambil sidik jari mayat untuk bahan identifikasi guna mengetahui identitas mayat.

"Mayatnya sudah dilakukan otopsi atau visum di RSUD Rupit, hasil sementara diduga ada luka oleh benda tajam atau tumpul," ungkap Dedi. 

"Identitasnya belum teridentifikasi dan ciri-cirinya sudah diinfokan ke masyarakat," tambah Dedi. 

Kantor Dinas PMPT-SP Muratara Terlantar, Listrik Nunggak Sampai Dicabut, Ketua DPRD: Susah Mau Komen

Terkuak Alasan Bupati Muratara Tak Bisa Temui Pendemo, Aksi Damai Berujung Pada Penyegelan Kantor

Mayat laki-laki yang ditemukan warga di Sungai Rupit, Sabtu (6/2/2021) malam belum juga diketahui identitasnya.

Mayat itu ditemukan mengapung di Sungai Rupit di Desa Beringin Jaya, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Saat ini mayat yang sudah membengkak itu masih berada di kamar mayat RSUD Rupit sembari menunggu pengakuan dari keluarganya.

Tubuh mayat berbadan gempal itu masih dilakukan pemeriksaan oleh dokter untuk memastikan penyebab kematiannya.

Polisi juga belum bisa memastikan apakah mayat itu merupakan korban pembunuhan atau warga yang terjatuh sendiri di sungai.

Bandar Narkoba Ini Coba Kelabui Petugas, Simpan Stok Sabu-sabu di Sepatu Boots, Ini yang Terjadi

Musim Hujan, Petani Duku di OKI Justru Alami Penurunan Drastis, Ini Sebabnya

"Belum ada identitasnya, (penyebab kematian) masih menunggu hasil autopsi," kata Kasat Reskrim Polres Muratara, AKP Dedi Rahmad, Minggu (7/2/2021).

Ia sudah meminta Polsek untuk memberitahu kepala desa agar melapor bila ada yang kehilangan anggota keluarga.

Foto-foto mayat berbaju merah putih itu juga sudah tersebar luas di media sosial Facebook dan grup-grup WhatsApp.

"Semoga cepat diketahui identitas dan keluarganya," harap Dedi.

Kepala Desa Beringin Jaya, Paizal mengungkapkan mayat itu ditemukan mengapung di sungai oleh warganya yang hendak mandi di sungai.

Kode Rizky Billar Pamer Potret dengan Lesty Kejora Akan Segera Ngundang, Reaksi Jirayut Mengejutkan

Saat Ibu Muda Kepincut Ikan Cupang, Rela Rogoh Kocek Puluhan Juta hingga Beralih Profesi

Mayat itu terdampar di ranting kayu lalu ditarik warga ke tepi sungai dan langsung dibawa ke RSUD Rupit.

"Awalnya ada warga mau mandi, terus lihat (mayat) itu, terus dia langsung manggil warga yang lain, ditariklah ke tepi (sungai)," ujar Paizal.

Ia mengatakan, belum ada warga di desanya yang melaporkan kehilangan anggota keluarga, begitu pun dari desa tetangga.

"Sudah banyak warga yang lihat, ada warga dari desa sebelah juga, tidak ada yang kenal."

"Di desa kami juga belum ada laporan warga hilang, identitasnya juga tidak ada, semoga cepat diketahui keluarganya," kata Paizal.

Dititip di Lubuklinggau

Mayat tanpa identitas ditemukan di Sungai Rupit di Desa Beringin Jaya, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel, Sabtu (6/2/2021) kemarin dititipkan di RS Sity Aisyah (RSSA) Kota Lubuklinggau.

Saat ini mayat dengan ciri-ciri mengenakan baju warna merah putih dan memakai celana levis yang sudah bercampur lumpur ini dimasukkan dalam lemari pendingin ruang pemulasaran jenazah RSSA.

Mayat tersebut sudah diambil visum luar oleh pihak kepolisian resort Muratara. Hasil sementara visum di RSUD Rupit kemarin diduga ada luka benda tajam atau tumpul.

Humas RSSA Kota Lubuklinggau Yasir Watera menyampaikan, mayat tanpa identitas tersebut diantar oleh pihak RSUD Rupit ke RSSA Lubuklinggau, Minggu (7/2) kemarin.

"Mereka mengantarnya Minggu kemarin sekira pukul 16.00 WIB  dengan alasan penitipan sementara. Karena RSUD Rupit tidak punya tempat penyimpanan jenazah," kata Yasir pada wartawan, Senin (8/2/2021).

Yasir menyampaikan tim forensik Polda Sumsel sudah melakukan pengecekan dan telah melihat mayat tersebut, namun tidak melakukan otopsi.

"Mereka (forensik) datang hanya mengambil sampel, kemudian berangkat ke RSUD Rupit untuk meminta keterangan lebih lanjut, karena disana sudah dilakukan visum luar," ungkapnya.

Sejak dititipkan oleh pihak RSUD Rupit kemarin, sampai sejauh ini belum ada pihak keluarga yang datang menghubungi pihak rumah sakit.

"Apabila 2 X 24 Jam tidak ada keluarga yang datang. Kita akan koordinasi dengan pihak Polres Muratara untuk melakukan pemakaman, mengingat kondisi mayat tersebut sudah menimbulkan bau," ujar Yasir. 

Untuk itu Yasir mengimbau kepada masyarakat Kota Lubuklinggau, Musirawas dan Muratara, apabila merasa kehilangan keluarganya untuk mendatangi Polres Muratara atau datang langsung ke RSSA Lubuklinggau.

"Rencananya Selasa (9/2) besok bila tidak ada keluarga datang kita akan lakukan pemakaman di TPU Taba Lestari," ungkapnya.(Rahmat/Eko/TS)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved