Vaksin untuk Lansia
BPOM Izinkan Vaksin untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Ini Syaratnya
Pemberian vaksin Covid-19 untuk kelompk usia 60 tahun ke atas dapat diberikan, namun BPOM mengingatkan harus dengan proses seleksi ketat.
Dikatakan, vaksin dinyatakan dapat diberikan pada kelompok Lansia dikarenakan vaksin CoronaVac baru dapat izin emergency use authorization (EUA) dari BPOM, yakni kelompok masyarakat usia 18-59 tahun.
“Saya mendapat informasi bahwa tenaga kesehatan diatas 60 tahun sebenarnya ada sekitar 11.600 mereka belum bisa disuntik vaksin karena emergency use authorization (EUA) BPOM pertama kali untuk usia 18-59 tahun,” kata Budi Gunadi di Jakarta seperti dikutip Tribunnews.com, Minggu sore.
Pemerintah memberikan akses vaksin untuk Lansia karena resiko fatal yang mengiringi Lansia jika terkena Covid-19.
Dikatakan, di luar negeri sendiri tahap pemberian vaksin Covid-19 setelah dilakukan kepada tenaga kesehatan dilanjutkan pemberian vaksin kepada Lansia.
“Karena berbasis resiko. Kalau tenaga kesehatan resikonya tinggi karena sering dan banyak terekspose virus. Kalau Lansia didahulukan karena resikonya tinggi, kalau terkena, kemungkinan fatalnya besar,” kata Budi Sadikin.
Data Kemenkes, total Lansia yang terpapar virus corona di Indonesia memang hanya 10 persen. Namun, dari data itu, total kematian Lansia mencapai 50 persen.
Angka ini menunjukkan bahwa resiko kematian dihadapi Lansia jika terpapar covid-19 dibandingkan dengan resiko terpapar pada masyarakat usia produktif.
“Sesudah BPOM mengeluarkan UEA, vaksin Sinovac dapat diberikan bagi usia diatas 60 tahun, dengan menganalisis data negara-negara diluar Indonesia.
Budi Sadikain mengatakan, Kemenkes telah memperbaiki teknis serta mengkomunikasikan dengan jajarannya di lapangan agar mulai Senin pagi, sudah dapat diberikan kepada kepada tenaga kesehatan berusia diatas 60 tahun.
Prioritas vaksinasi pada tenaga kesehatan usia lanjut diberikan, karena tingginya resiko keterpaparan mereka terhadap virus saat bertugas.
Pemberian vaksin kepada tenaga kesehatan Lansia ini, masuk dalam target vaksinasi pemerintah kepada sekiranya 181 juta penduduk yang dicanangkan sejak awal.
Budi mengatakan hingga kemarin, Sabtu lalu Kemenkes sudah mengumpulkan data sekiranya 900 ribu dari 1, 5 juta tenaga kesehatan yang akan divaksinasi.
“Dalam 4 minggu kita sudah berhasil mengumpulkan data sekitar 900 ribu dari 1,5 juta. Kita masih punya waktu sampai akhir bulan ini untuk menyelesaikan 1,5 juta,” katanya.
Menkes menjelaskan ada lebih dari 100 ribu tenaga kesehatan yang batal disuntik vaksin karena mereka diketahui pernah jadi penyintas covid-19 dan kekebalan tubuhnya mampu mengalahkan virus.
Selain itu, ada tenaga kesehatan yang harus ditunda penyuntikannya karena memiliki riwayat darah tinggi.
Sehingga target vaksinasi pemerintah kepada 181 juta masyarakat Indonesia sudah termasuk vaksinasi kepada Lansia.****
Sumber: menkes-budi-beri-penjelasan-soal-pemberian-vaksin-covid-19-untuk-lansia?page=all