Vaksin covid19
Vaksin, Kepercayaan Publik Dan Pemulihan Ekonomi
Vaksin menjadi perbincangan hangat dan trending topik hampir di seluruh dunia saat ini baik di media elektronik dan media sosial.
pertama adalah untuk memutus mata rantai penularan virus covid 19;
kedua perlindungan kesehatan bagi masyarakat;
ketiga adalah memberikan keselamatan dan keamanan warga dan terakhir yaitu mempercepat proses pemulihan ekonomi.
Namun demikian yang menjadi persoalan dan pertayaan mendasar adalah kenapa sampai saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang skeptis dan meragukan vaksinasi, terutama vaksin Sinovac.
Berbagai alasan yang dikemukan sebagian besar masyarakat mulai dari tingkat keamanan, kehalalan vaksin, efektifitas dan efikasi vaksin, tahapan uji klinis vaksin termasuk asal negara pembuat vaksin
Kepercayaan Publik
Pro dan kontra vaksinasi dibanyak negara, termasuk Indonesia, berpengaruh pada keyakinan dan kepercayaan masyarakat.
Terlebih lagi vaksin Sinovac, yang diproduksi di China yang menjadi salah satu merek vaksin yang digunakan.
Beberapa kalangan awal nya mempertanyakan kehalalan, keamanan dan juga efek samping yang mungkin terjadi dengan penggunaan vaksin Sinovac tersebut.
Selain itu, kesimpang siuran pemberitaan terutama di media sosial semakin menambah kehawatiran dibanyak kalangan.
Pemberitaan di berbagai media mengindikasikan banyak kalangan yang menolak untuk divaksin, termasuk beberapa tenaga kesehatan, mencerminkan masih rendahnya kepercayaan publik akan vaksin Sinovac.
Apalagi setelah anggota DPR RI, Ribka Tjiptaning, dalam rapat kerja DPR RI di Komisi IX dengan lantang menolak untuk di vaksin.
Sebagai politisi dari partai pendukung pemerintah dan berlatar belakang pendidikan dokter, jelas menimbulkan banyak pertanyaan dikalangan masyarakat.
Ada semacam kecemasan dan ketidak percayaan terhadap Vaksin Sinovac tersebut.
Bahkan Ripka Tjiptaning mempertanyakan perbedaan harga vaksin sinovak, mulai dari harga murah sampai harga yang mahal.