Virus Corona
Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus Satu Juta Lebih, Dinkes Sumsel Sebut Lockdown Bukan Solusi Jitu
Berkaca dengan tindakan lockdown yang dilakukan beberapa daerah pada tahun lalu nyatanya tidak memberikan efek terlalu signifikan dalam mencegah
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kasus Covid-19 di Indonesia semakin meningkat.
Bahkan angka korban positif virus corona di Tanah Air sudah mencapai satu juta orang lebih dengan jumlah kematian mencapai 29.331 orang dan pasien sembuh 842 ribu.
Sementara itu untuk Provinsi Sumsel berdasarkan update, Kamis (28/1/2021) total terjadi 14.080 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 697 orang dan pasien sembuh 11.464 orang.
Kendati tren kasus positif virus corona cenderung meningkat, namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel menilai penerapan lockdown atau tindakan mengunci wilayah bukan menjadi solusi jitu dalam memutus rantai virus corona di Indonesia.
Kasi Surveilance dan Imunisasi dari Dinkes Sumsel, Yusri menjelaskan berkaca dengan tindakan lockdown yang dilakukan beberapa daerah pada tahun lalu nyatanya tidak memberikan efek terlalu signifikan dalam mencegah sebaran Covid-19.
Tindakan lockdown justru memberikan dampak terhadap perekonomian masyarakat.
Aktivitas masyarakat selama adanya lockdown menjadi terganggu dengan demikian ekonomi masyarakat juga menjadi kesulitan.
"Kalau lockdown itu juga berdampak terhadap ekonomi. Jadi pemerintah harus memperhatikan dua elemen kesembuhan dan ekonomi. Lockdown tahun lalu juga tidak jadi solusi," ujarnya, Jumat (29/1/2021).
Menurutnya, upaya lockdown sejatinya memang dianggap perlu.
Hanya saja, dengan kondisi tersebut perekonomian masyarakat juga ikut terganggu.
Pemerintah Indonesia dinilai masih belum mampu menanggung semua biaya kebutuhan masyarakat jika negara melakukan lockdown.
Mantan Jubir Gugus Tugas Covid-19 ini menegaskan, upaya efektif meminimalisir Covid-19 adalah dengan mendisiplinkan masyarakat melakukannya protokol kesehatan.
Masih tingginya kasus virus corona yang terjadi di Indonesia khususnya Sumsel, dinilai Yusri lantaran ulah masyarakat yang masih bandel dalam menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dalam beraktivitas sehari-hari.
"Waktu lockdown pertama saja banyak masyarakat dipecat, bagaimana kalau sekarang diterapkan lagi. Terpenting itu masyarakat harus disiplin prokes," tegas Yusri.