Ketua IDI Palembang Jelaskan Dokter yang Meninggal Dalam Mobil Bukan karena Setelah Divaksin

Setelah dikonfirmasi, dokter tersebut terdaftar sebagai salah satu anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang, yang selama ini bekerja di Puskesm

Penulis: maya citra rosa | Editor: RM. Resha A.U
SRIPOKU.COM / Maya Citra Rosa
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Palembang Dr. dr. Zulkhair Ali, SpPD, KGH, FINASIM 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Seorang dokter ditemukan meninggal dunia di dalam mobilnya kemarin malam, Jumat (22/1/2021).

Dimana, mobil terseut terparkir di depan salah satu minimarket Jalan Sultan Mansyur, Palembang.

Setelah dikonfirmasi, dokter tersebut terdaftar sebagai salah satu anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang, yang selama ini bekerja di Puskesmas 1 Ulu Palembang.

Ketua IDI Palembang, Dr. dr. Zulkhair Ali, SpPD, KGH membenarkan hal tersebut.

Baca juga: Profil Tiara Andini, Jebolan Indonesian Idol, Kini Jadi Penyanyi Ternama, Dulu Cuma Dibayar Segini

Baca juga: Cara Daftar BPJS Kesehatan Online untuk Bayi Baru Lahir, Berikut Cara dan Persyaratannya

Dr. dr. Zulkhair Ali turut berduka cita atas meninggalnya dr. Jamhari Farsal, yang tak lain adalah salah seorang adik tingkatnya, ketika berkuliah di Fakultas Kedokteran Unsri.

Dr Zulkhair mengenalnya sebagai anggota IDI yang cukup muda berusia 47 tahun dan aktif dalam beberapa kegiatan yang dilakukan IDI Palembang.

"Usianya masih cukup muda, dan selama ini mengenal beliau cukup baik dalam bekerja dan sebagai anggota IDI, juga beliau adalah adik tingkat sesama lulusan FK Unsri," ujarnya, Sabtu (23/1/2021).

Baca juga: Sudah Balikan dengan Aurel, Akhirnya Atta Halilintar Ungkap Waktu Pernikahan, Hitungan Bulan Lagi!

Baca juga: Istri Nyaris Pingsan: Tangis Hiteris Sambut Jenazah Rion, Korban Sriwijaya Air Asal Lubuklinggau

Menurutnya, untuk penyebab meninggalnya dokter tersebut lebih baik menunggu hasil forensik, karena menurut keluarga dr Jamhari tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

Namun, biasanya dalam kasus meninggal di dalam mobil diakibatkan karena hipoksia atau kekurangan oksigen di dalam jaringan tubuh, atau keracunan karbon monoksida di dalam mobil.

"Tetapi kembali lagi apapun itu, kami minta untuk bersabar dan menunggu hasil autopsi dari tim forensik," ujarnya.

Tidak hanya itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berpikir bahwa dokter meninggal setelah vaksinasi, karena hal tersebut tidak benar.

Baca juga: Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo Umumkan Dirinya Positif Tertular Virus Corona

Baca juga: Daftar Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Gugur Ditembak KKB Papua, Disergap saat Shalat Subuh

Hal ini karena dokter tersebut kabarnya sudah divaksin dua hari yang lalu, dan biasanya jika ada gejala ikutan yang berat terjadi pada awal-awal setelah divaksinasi.

Hal tersebut dikenal dengan istilah anafilaktif atau respon imunologi yang terjadi antara 1 hingga 6 jam setelah divaksin.

"Jadi tidak perlu khawatir, karena bukan karena setelah divaksin, kalau pun ada gejala setelah vaksin itu tidak akan sampai fatal," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Warga Jalan Sultan Mansyur dibuat geger dengan ditemukannya sesosok pria yang sudah meninggal dalam mobil yang terparkir di depan salah satu minimarket.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved