Musibah Sriwijaya Air
"KEmbalikan Putriku Dalam Kondisi Apapun," Ibunda Indahkan Siapkan Pemakaman Keluarga
Yusri mengaku setiap hari dari pagi hingga malam, menyaksikan siaran televisi untuk mengetahui informasi terkini.
Setelah melahirkan dan anak berusia tujuh bulan, Rizky datang dan membawa Indah serta anak ke Babel yang merupakan rumah induk Rizky.
Namun, karena diwajibkan meluangkan hasil dari hasil swab dan hasilnya menunggu hingga empat hari, akhirnya Indah memutuskan untuk berangkat dari Babel ke Jakarta.
Kepada keluarga, Indah mengatakan bahwa swab di Jakarta hasilnya bisa keluar lebih cepat dalam waktu dua hari.
Akhirnya Indah dan rombongan ke Jakarta pada akhir Desember 2020 dan merekomendasikan terbang ke Pontianak pada Minggu (10/1/2021).
Namun, Indah tidak menjelaskan kepade keluarga dengan apa mereka pergi ke Jakarta saat itu.
Hasil swab yang dilakukan di Jakarta ternyata keluar lebih cepat dari perkiraan.
Akhirnya, Indah memutuskan berangkat ke Pontianak pada Sabtu dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air.
"Kalau kabar dari istrinya (indah) kayak gitu. Kalau hasil swab nya kan biasanya dua hari, kalau di Pangkal Pinang empat hari, makanya dia ngambil nya di Jakarta. Tahu-tahu tadi pagi (Sabtu) dia ngabari, katanya hasilnya sudah keluar , terakhir ngabari sudah di ruang tunggu (bandara) mau berangkat, "kata Ridwan saat ditemui di kediamannya di Desa Sungai Pinang 2, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu.
Ridwan berusaha tabah saat mendengar kabar pesawat yang membawa Indah dan hilang kontak.
Hanya saja, istri Ridwan, Yusrilanita syok, dan ping peristiwa itu.
Sementara Adik Indah, Nabila mengatakan, sebelumnya ia dan Indah beberapa kali melakukan video call untuk menanyakan kabar keluarga.
Indah juga sempat mengirim foto yang diambil dari pesawat sebelum lepas landas.
Foto itu foto pesawat Sriwijaya SJ 182 dan saat itu cuaca sedang hujan deras.
Indah juga minta didoakan agar perjalanannya selamat.
“Doain ya,” tulis pesan WhatsApp Indah pada Nabila.
Nabila sendiri menjawab dengan kalimat pendek "hati-hati".
Penulis: Agung Dwipayana