Warga Sumsel Korban Sriwijaya Air

Teman Akrab Rasakan Gelagat Tak Biasa dari Indah Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Mendadak Tertutup

"Dia itu satu-satunya teman yang paling peduli kepada saya, saya tahu benar sifatnya karena memang sejak SMP dan SMA satu sekolah," kata Marissa.

Editor: Refly Permana
tribunsumsel.com/nando
Foto profil WhatsApp terakhir Indah Halimah Putri atau Puput sebelum berangkat Sriwijaya Air SJ 182. 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Luka mendalam atas musibah yang menimpa Indah Halimah Putri, atau yang biasa disapa Puput, beserta keluarga besarnya masih menyelimuti orang-orang terdekatnya.

Puput merupakan satu dari puluhan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh ke perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Ia naik pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak itu bersama suami, anak, mertua, dan seorang keponakan suaminya.

Baca juga: Polda Sumsel Sayangkan Polres Ogan Ilir belum Ungkap Kasus Narkoba Dua Pekan Ini, yang Lain Berlomba

Perasaan tidak percaya dirasakan oleh teman satu kosan Puput, Marissa, saat keduanya masih sama-sama menjadi mahasiswi di kota Palembang.

"Dia itu satu-satunya teman yang paling peduli kepada saya, saya tahu benar sifatnya karena memang sejak SMP dan SMA satu sekolah.

Bahkan waktu kuliah walaupun beda kampus tetapi kami tinggal bersama (ngekos-red) sekitar 3 tahun," jelas Marissa, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (11/1/2021) sore.

Kemudian, satu bulan sebelum kejadian naas tersebut, Marissa merasa jika Puput telah berubah sifat dari yang ceria menjadi lebih tertutup.

"Iya sebulan terakhir si Puput memang suka jutek dan tidak peduli kalau ada teman yang menghubunginya.

Misalnya kalau ada percakapan di grup WhatsApp, Puput tidak pernah lagi merespon, padahal sebelumnya justru Puput lah yang paling aktif memulai percakapan di grup," ujarnya.

Baca juga: Pasutri Dibegal 5 Bandit di Kertapati Palembang, Leher Ditodong Sajam, Rp 2 Juta dan HP Dirampas

Komunikasi terakhir antar keduanya, terjadi saat Puput bersama keluarganya sedang melakukan rapid test antigen sebelum berangkat ke Pontianak.

"Waktu dia buat snap (status-red) di WhatsApp, saya komen 'kamu udah mau jalan ya'. Lalu puput menjawab 'iya sebentar lagi'.

Itu juga yang membuat saya heran biasanya kalau ditanya jawabannya bisa panjang lebar, tetapi ini hanya ala kadarnya," kata Marissa.

Tanda-tanda akan terjadinya musibah tersebut juga tergambar dari profil WhatsApp.

Baca juga: Garuda Indonesia Buka Penerbangan Umrah di Palembang Hingga Maret Nanti, Catat Syarat-syaratnya

Dijelaskan lebih lanjut oleh Marissa, sehari sebelum kejadian, teman dekatnya ini mengubah foto profil dengan gambar saat dirinya sedang melangsungkan akad nikah dalam keadaan sedang menangis.

"Mungkin itu suatu pertanda kalau Puput akan terkena musibah, saya dan lainnya (teman-teman korban-red) juga membicarakan hal ini dan tidak percaya bahwa foto sedang nangis itu pertanda kepergiannya,"  kata Marissa.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved