Virus Corona di Sumsel

Kondisi Terkini Tingkat Keterisian Rumah Sakit di Palembang Merawat Pasien Covid-19, Masih Mampu

Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Palembang disebut masih mampu menampung pasien Covid-19.

Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA
Tenaga medis RSMH Palembang menangani pasien covid-19 beberapa waktu yang lalu. 

- RSU Myria 68,75 persen dengan kapasitas kamar 16 terisi 11,

Baca juga: Pria Ini Pasrah Digrebek saat Hisap Sabu, Petugas Geledah Rumah Ditemukan Perlengkapan Edar Narkoba

- RSU Pelabuhan 45,00 persen dengan kapasitas kamar 30 terisi 21,

- RSU Siloam Sriwijaya 53,49 persen dengan kapasitas kamar 43 terisi 23,

- RSUD Siti Fatimah 56,00 persen dengan kapasitas kamar 25 terisi 14,

- RS Ernaldi Bahar 60,00 persen dengan kapasitas kamar 10 terisi 6,

- RS Ar Rasyid 66,67 persen dengan kapasitas kamar 9 terisi 6.

Menurut Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Palembang, Yudhi Setiawan. bila ada beberapa rumah sakit yang sudah mulai mengarah ke tingkat hunian yang tinggi artinya sudah menunjukan tingkat bahaya karena banyak pasien yang dirawat.

"Khawatir bila terus berlanjut akan menyebabkan rumah sakit menjadi over capacity," ujarnya, Jumat (8/1/2021).

Kota Palembang memiliki 17 rumah sakit yang menyediakan kamar isolasi pasien Covid-19.

Ada 11 rumah sakit yang tingkat keterisiannya di bawah 70 persen.

Baca juga: Pria Ini Pasrah Digrebek saat Hisap Sabu, Petugas Geledah Rumah Ditemukan Perlengkapan Edar Narkoba

Jumlah ketersediaan tempat tidur isolasi di 17 rumah sakit rujukan di Palembang sebanyak 886 tempat tidur.

Dari total tempat tidur tersebut 479 tempat tidur terisi (54,06 persen) dan 407 tempat tidur isolasi yang kosong (45,94 persen).

Yudhi mengatakan, meski beberapa rumah sakit rujukan tingkat okupansinya masih rendah, namun upaya pencegahan penularan Virus Corona harus terus dilakukan.  

"Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di masyarakat harus tetap maksimal," katanya.

Dia mengatakan, jika rumah sakit rujukan tak mampu lagi menampung pasien maka penanganan dan perawatan pasien akan dialihkan ke rumah sakit rujukan lainnya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved