Vaksin Covid19 di Sumsel
Belum Ada di ASEAN, Indonesia Harus Tunggu Uji Klinis di Bandung, Yuwono: Semoga Cepat Selesai
Jika tidak ada uji klinis di negara tersebut diperbolehkan memakai hasil uji klinis di negara lain, terutama dari negara yang secara ras lebih dekat
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Vaksinasi tahap pertama vaksin Sinovac akan dimulai pada 14 Januari 2020.
Kendati demikian, hingga kini belum ada informasi mengenai hasil uji klinis vaksin Sinovac yang dilakukan di Bandung.
Padahal, secara bersamaan di Brazil dan Turki, vaksin ini telah mengumumkan hasil uji klinis.
Berdasarkan jadwal total evaluasi guna melihat efikasi dan keamanan vaksin Sinovac baru akan selesai pada Mei 2021.
Namun, karena ada aturan darurat, pada pertengahan Januari vaksin tersebut sudah harus disuntikkan.
Baca juga: Aduh Kami Bosan Lihat Kecelakaan di Sini, Curhat Pedagang di Exit Tol Celikah, Dishub: Butuh Flyover
"Saya mendapat informasi uji klinis segera keluar. Semoga pekan depan sudah ada hasilnya.
Misalnya Senin, 12 Januari karena tanggal 14 sudah tahap pertama vaksinasi," jelas Ahli Mikrobiologi Sumsel, Yuwono, Jumat (8/1/2020).
Menurut dia, uji klinis vaksin terbaik merupakan uji klinis yang dilakukan sebelum vaksin disuntikan kepada penerima vaksin di negara yang akan melakukan vaksinasi.
Yuwono mengatakan, jika tidak ada uji klinis di negara tersebut diperbolehkan memakai hasil uji klinis di negara lain, terutama dari negara yang secara ras lebih dekat atau bersinggungan dengan negara tersebut.
"Misalnya ada uji coba di Malaysia. Indonesia dan Malaysia sama-sama Melayu, atau uji klinis di sekitar Asean, tapi ini tidak ada," kata Yuwono.
Baca juga: Kunci Gitar dan Lirik Lagu Tak Lagi Cinta - Ada Band, Jangan Hanya Diam Membisu dan Berpaling
Dia menyebutkan, terdapat tiga hal yang akan dinilai jika vaksin Sinovac ini akan digunakan di Indonesia, yakni tingkat keamanan, tingkat imunogenesitas atau reaksi terhadap imun, dan efikasi atau kemanjuran vaksin.
Dia mencontohkan, misalnya uji coba vaksin Sinovac di Bandung membutuhkan relawan vaksin 1.600 orang.
Dari jumlah tersebut dibagi dua kelompok. Kelompok pertama atau 800 orang mendapat vaksin dan 800 orang sisanya kelompok plasebo (obat kosong).
"Dilihat dari uji tersebut yang divaksin berapa tertular Covid-19 dan plasebo berapa.
Misalnya di Indonesia 100 dari plesebo dan tertular setelah divaksin 22. Dengan hasil ini efektivitas vaksin adalah 78 persen," terang Yuwono.
Yuwono mengimbau, proses vaksinasi dilakukan sesuai dengan prosedur dan panduan yang berlaku.
Baca juga: Tidak Semua Boleh Disuntik, Ini 4 Kelompok Yang Tak Bisa Mendapat Vaksin Covid-19
Adapun proses vaksinasi memakan waktu sekitar 15 menit lalu 30 menit setelahnya penerima vaksin tidak diperkenankan langsung pulang.
"Jadi, butuh waktu 45 menit. Satu jam 4 orang. Satu tempat untuk vaksinasi 20 orang sehingga butuh waktu 5 jam dalam atu hari misalnya.
Tujuannya agar proses vaksinasi ini lebih teliti." kata Yuwono.