Virus Corona di Sumsel

Aa Gym Yusuf Mansyur & Ali Jaber Terpapar Covid-19, Prof Yuwono: Kalau Sehat Jangan Takut ke Masjid

Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Dr dr Yuwono M Biomed mengatakan bahwa masjid atau kegiatan ceramah agama bukan penyebab tertularnya Covid-19.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM/JATI PURWANTI
Gubernur Sumsel, Herman Deru, saat menyimak ceramah Ustaz Das'ad Latif pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H di Griya Agung Palembang, Selasa (3/11/2020). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Beberapa tokoh masyarakat dan public figure banyak yang terpapar Covid-19 dan menjalani perawatan.

Salah satunya tokoh agama, seperti Aa Gym, Ustadz Yusuf Mansyur, dan Syeikh Ali Jaber yang terpapar Covid-19.

Meski begitu, kegiatan keagamaan seperti ceramah belum dapat dikategorikan klaster penularan Covid-19.

Baca juga: FPI Dibubarkan, Begini Respon Pengurus FPI Sumsel, Tunggu Sikap Pusat Kita Linier

Menanggapi hal tersebut, Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Dr dr Yuwono M Biomed mengatakan bahwa masjid atau kegiatan ceramah agama bukan penyebab tertularnya Covid-19.

Namun, lebih ke alasan karena imunitas yang turun dan kontak dengan orang yang positif bergejala.

Oleh karena itu, Prof Yuwono meminta untuk tetap melanjutkan saja kegiatan keagamaan, dengan menerapkan protokol kesehatan dan memastikan orang yang datang adalah orang yang sehat.

"Terpenting orang yang datang adalah orang yang sehat saja, kegiatan agama lanjut saja," ujarnya, Rabu (30/12/2020).

Baca juga: Lionel Messi Akan Pupuskan Mimpi Zidane Latih Mbappe di Real Madrid, Jika Pilih Hengkang ke PSG

Dia juga mengatakan tidak perlu adanya maklumat untuk ibadah di rumah, karena sampai saat ini belum adanua bukti penularan di masjid.

Serta penambahan kasus di Sumsel yang menyebabkan meningkatnya positivity rate karena pemeriksaan meningkat, bukan karena replication time atau Rt yaitu angka penularan.

Sementara itu, Ahli Epidemiologi Sumsel, Dr Iche Andriyani Liberty SKM M Kes melihat situasi penularan saat ini meminta untuk pemerintah harus mengencangkan dan memperketat protokol kesehatan termasuk dalam kegiatan keagamaan.

"Beberapa moment yang identik kegiatan keagamaan sering kali sukar mengatur jarak alias berkerumun," ujarnya.

Dia menyarankan untuk para tokoh agama yang memiliki mobilitas tinggi dalam kegiatannya, untuk rutin melakukan swab atau PCR.

Baca juga: Sialnya Pelajar Asal Lubuklinggau Ini, Tukar Tambah Handphone di Musi Rawas Justru Ditangkap Polisi

"Rutin swab atau PCR saja bagi tokoh yang punya mobilitas tinggi," ujarnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved