Kisah Kuli Bangunan Jadi Prajurit TNI AD, Sempat Utarakan Keinginannya ke Jenderal Andika Perkasa

Diakui oleh pria bernama Haidir Anam ini, jika dirinya bekerja proyek yakni memperbaiki saluran, memasang udit, memasang keramik hingga mengecat.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
Tangkap layar YouTube TNI AD
Haidir Anam, Kuli Bangunan Lulus Jadi Prajurit TNI AD 

SRIPOKU.COM - Tak ada cita-cita yang digapai tanpa perjuangan dan pengorbanan.

Semua proses yang dilalui akan mengantarkan seseorang pada cita-cita yang tinggi sekalipun jika dilalui dengan ketulusan dan kerja keras.

Selain itu, tak lupa pula meminta doa restu kepada orangtua, karena ridho Allah merupakan ridhonya orangtua.

Hal inilah yang dilakukan oleh seorang pekerja harian yang bertugas sebagai kuli bangunan.

Meski awalnya sempat minder dan gagal dalam pendidikannya yakni putus sekolah di bangku SMP, seorang kuli bangunan ini membuktikan jika Tuhan tidak tidur.

Pria asal Cirebon ini merupakan seorang kuli bangunan yang tengah ditugaskan di area Markas Besar TNI AD (Mabesad).

Diakui oleh pria bernama Haidir Anam ini, jika dirinya bekerja proyek yakni memperbaiki saluran, memasang udit, memasang keramik hingga mengecat.

Upah yang diterima olehnya hanya Rp 120 ribu, namun diakui oleh Haidir uang tersebut cukup untuk menghidupi keluarganya.

Baca juga: Anak Nelayan Jadi Dikmata TNI AL, Sulkifli Mendayung Sejauh 17 KM ke Tempat Tes, Salam Kerinduan

Haidir Anam
Haidir Anam (Tangkap layar YouTube TNI AD)

Baca juga: Prajurit TNI AD Asal NTT Berani Minta Ini di Hadapan Jenderal Andika Perkasa, Akan Dipajang di Rumah

"Setiap minggu saya ngirimin buat keluarga saya, saya cuma bisa buat makan doang," ungkapnya.

"Dulu itu kan saya sekolah MTS, saya kasian sama bapak saya, dia juga kan kerja buat 9 orang yang di rumah sendirian," ungkap Anam.

Diketahui jika Anam, sapaan akrabnya, harus putus sekolah dan tak bisa melanjutkan pendidikan karena harus menjadi tulang punggung keluarga.

"Otomatis sekolah MTS saya jebol, karena saya pengen namanya ngebantu, dahlah saya mendingan kerja aja, barangkali aja saya bisa bantu-bantu," sambungnya.

Haidir yng bersahabat dengan Sandi Rihata yang juga merupakan kuli bangunan ini sudah seperti saudara.

Keduanya sangat dekat sebagai pekerja harian di Mabesad dan saling mengisi.

"Dia cerita pengen jadi tentara dan terus dia bingung sama keluarganya," ujar Sandi.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved