Demo Massa MRS di Palembang

Kawat Berduri Mulai Dicabut, Massa Aksi Pendukung MRS di Palembang Membubarkan Diri

Massa mulai memadati ruas jalan Basuki Rahmat mulai pukul 13.45, dan mulai menyampaikan orasinya dari balik pagar berduri.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Refly Permana
sripoku.com/maya
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, membelakangi kawat berduri yang dipasang ketika ada aksi damai massa FPI Sumsel di Jalan Basuki Rahmat, Palembang. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ratusan massa aksi unjuk rasa dari Gerakan Rakyat Anti Kezholiman (Gebrak) di kawasan Mapolda Sumsel, Kamis (17/12/2020).

Massa menuntut usus tuntas pembunuhan 6 laskar FPI, bebaskan Muhammad Rizieq Shihab (MRS) tanpa syarat, stop kriminalisasi ulama, dan stop diskriminasi hukum.

Massa mulai memadati ruas jalan Basuki Rahmat mulai pukul 13.45, dan mulai menyampaikan orasinya dari balik pagar berduri.

Baca juga: 2 Kolonel Senior Tewas Bersama 140 Prajuritnya: Korea Utara Berang Tuding Ulah Sabotase Korsel

Penyampaian aspirasi tersebut diterima oleh pihak Polda Sumsel dan tepat waktu membubarkan diri pukul 15.00.

Pimpinan FPI Sumsel, Mahdi, menyerukan untuk massa bubar dengan tertib, dan tanpa meninggalkan sampah sedikit pun. 

"Jalan mundur semua, kita sudah menyampaikan aspirasi, dan sudah diterima," teriaknya melalui pengeras suara.

Massa mulai mengikuti arahan, kemudian membubarkan diri dengan tertib.

Baca juga: Tak Ada Keterlibatan Orang Dalam, Begini Kronologi Pencurian Kabel Grounding Stasiun LRT H Barlian

Ratusan massa kompak menyampaikan tuntutannya, bahkan kumandang takbir beberapa kali dikumandangkan saat masa aksi menyampaikan tuntutannya.

Baca juga: Bupati Lahat Cik Ujang Sambangi Warga Pasar Bawah Pasca Kebakaran Ini Janjinya & Sebut Rumah Type 36

"Takbir.. Allahuakbar," kumandang masa aksi ditengah koordinator aksi menyampaikan orasinya, Kamis (17/12/2020).

Meskipun ratusan massa padati jalan tersebut, namun tampak masa tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dengan menggunakan masker saat melakukan aksi.

Dalam aksi damai ini, ada dua poin tuntutan penting yang disampaikan massa aksi saat menggelar aksi, salah satunya meminta Muhammad Rizieq Shihab untuk dilepaskan tanpa syarat.

Baca juga: Hasil Observasi BPOM Terkait Vaksin Covid-19 Sinovac Sudah Oke, Begini Efektivitasnya untuk Antibodi

"Yang kedua kami meminta kepada aparat kepolisian untuk tegakkan hukum seadil-adilnya," kata Gasim Alkaf selaku koordinator aksi.

Dikatakan Gasim, jika tidak ada tindak lanjut dari tuntutan yang disampaikan pihaknya maka akan masa akan kembali akan melakukan aksi dengan mengajak jumlah yang lebih besar.

"Kita ikuti sesuai petunjuk kepolisian. Masa kita harini tidak banyak karena kita sudah berjanji untuk tidak membawa banyak masa.

Kita akan puas jika tuntutan kita tersampaikan," lanjutnya.

Masa juga mengapresiasi pihak kepolisian yang cukup bagus dalam memberikan sambutan, walaupun hanya diterima di jalan.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, mengatakan massa yang berasal dari FPI Sumsel menyampaikan aspirasi untuk dibebaskan MRS Mabes Polri dan terkait terbunuhnya laskar FPI.

Baca juga: Ruas Tol Kayuagung- Palembang Tak Lakukan Rapid Test Antigen ke Pengendara di Libur Nataru 2021

"Kegiatan ini penyampaian aspirasi dan sudah diterima, penyampaian berjalan aman dan tertib, hanya saja ada keluhan masyarakat terganggu jalan terpaksa harus ditutup," ujarnya.

Polda Sumsel menurunkan sejumlah personel kurang 600 personel untuk mengamankan jalannya unjuk rasa siang ini.

Hasil pantauan, jalan kembali dibuka pukul 15.30, dan arus kendaraan mulai kembali normal. 

Flyover Polda Sumsel ditutup aparat kepolisian merespon adanya kabar massa aksi yang menuntut Muhammad Rizieq Shihab (MRS) dibebaskan, Kamis (17/12/2020) siang.

Akibatnya, Palembang 'dikepung' kemacetan lalu lintas lantaran kendaraan yang hendak melintas di lokasi tersebut terpaksa memutar dan mencari jalan alternatif.

Penelusuran Sripoku.com, salah satu lokasi yang dipasangi kawat berduri oleh aparat kepolisian ada di Jalan Basuki Rahmad, tepatnya di sekitar kawasan Rumah Makan Pagi Sore.

Baca juga: Rebutan Kasih Sayang, Sule Ngaku Cemburu ke Anaknya Usai Nikahi Nathalie Holscher: Gak Kayak Dulu

Sejumlah warga yang diduga ikut demo membawa tuntutan meminta MRS dibebaskan terlihat sudah berkumpul di belakang kawat berduri. Mereka mengenakan seragam putih dan yang pria memakai peci.

Tak ada satupun kendaraan boleh melintas di kawasan tersebut. Alhasil, untuk pengendara yang hendak ke flyover Polda Sumsel harus melintasi kawasan Swadaya, yang aksesnya beberapa meter sebelum keberadaan kawat berduri dipasang.

Dari jalan tersebut, pengendara bisa mencari jalan menuju kawasan Km 5. Di kawasan ini, kendaraan sudah terjebak macet, mulai dari roda dua hingga kendaraan jenis truk.

Arus lalu lintas padat merayap, diperparah dengan lebar jalan yang tidak seberapa sehingga membuat pengendara roda empat benar-benar tak bisa bergerak untuk mendahului kendaraan di depannya.

Baca juga: 5 Posisi Menyusui yang Benar, Bisa Atasi ASI yang Tersumbat hingga Payudara Bengkak

Keluar dari kawasan tersebut, pengendara yang akan menuju flyover Polda Sumsel selanjutnya diarahkan ke kawasan Talang Ratu Km 5.

Di sini kemacetan makin parah karena seluruh kendaraan yang menuju flyover Polda Sumsel melintasi jalan ini.

Belum lagi, dari arah berlawanan, kendaraan terus berdatangan karena yang datang dari arah Bukit Besar hendak menuju flyover Polda Sumsel juga melintasi kawasan ini.

Dua sisi jalan pun akhirnya dipenuhi kendaraan.

Tepat di simpang lampu merah Pakjo, kemacetan semakin menjadi-jadi. Sebagian warga lantas berinisiatif membantu mengatur jalan karena polisi sama sekali tidak terlihat.

Tampak sejumlah pengendara mobil secara sukarela mengeluarkan uang dari jendela untuk meminta mobilnya diutamakan untuk melintas.

SPBU Makam Pahlawan terpaksa ditutup karena jalan ditutup
SPBU Makam Pahlawan terpaksa ditutup karena jalan ditutup (SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT)

Kemacetan kendaraan terjadi di sejumlah ruas jalan menuju Polda Sumsel, mulai dari Jalan KM 5, Jalan Demang Lebar Daun dan Jalan Sudirman Kota Palembang, Kamis (17/12/2020).

Semua kendaraan diminta untuk memutar arah balik karena akan adanya aksi unjuk rasa yang akan digelar di Mapolda Sumsel.

Nampak para pengendara kebingungan akan memutar ke arah mana, karena terjadi kemacetan yang parah.

Hingga Pukul 14.00 saat ini, Kamis (14/12/2020) terlihat pengendara yang merasa kesal dengan penutupan jalan yang dilakukan.

Di sekitar pasar KM 5 dipasang pembatas, juga di depan jalan Demang Lebar Daun dipasang kawat berduri yang membatasi.

Hal serupa juga dilakukan di jalan Sudirman tepatnya di depan makan pahlawan.

Baca juga: Cerber Rumayok (10) : Mak Pacak Nyawa Kona

Para aparat kepolisian dan TNI berjaga ketat di setiap pembatas jalan yang sudah ditentukan.

"Putar balik, putar balik, ada demo," ujar pengendara.

Salah seorang warga mengungkapkan, dirinya sudah hampir satu jam mencari jalan alternatif.

Namun jalan alternatif yang ditemukan kondisinya sama, mengalami kemacetan.

"Saya satu jam hanya putar-putar cari jalan alternati, semua jalan terkunci," kata dia.

Kemacetan parah terjadi menuju arah Polda Sumsel akibat akan adanya demo, Kamis (17/12/2020).
Kemacetan parah terjadi menuju arah Polda Sumsel akibat akan adanya demo, Kamis (17/12/2020). (SRIPOKU.COM / Maya Citra Rosa)

Seharusnya kata dia, polisi tak perlu melakukan penutupan.

Cukup diatur saja lalu lintas yang ada.

Sehingga kemacetan tak terjadi.

Baca juga: Menitikkan Air Mata, Adik Mendiang Rudi Ungkap Pesan Terakhir Kakak, Ditemukan Warga Gantung Diri

Sementara di sekitar Polda Sumsel, sudah nampak kumpulan orang yang berpakaian putih menunggu massa yang akan datang bersama-sama.

Jalanan menuju Polda Sumsel pun tampak sudah steril oleh masa. Tampak juga polisi berjaga untuk mensterilkan lokasi unjuk rasa.

Penutupan jalan akan dilakukan diperkirakan hingga pukul 17.00 Sore nanti.

"Tutup sampai jam 5 sore nanti," ujar salah seorang aparat TNI yang berjaga.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved