Tak Semua Masyarakat Dapat Vaksin Covid-19 Gratis, Banyak RS Sudah Buka Pre Order Vaksin Sinovac
Meskipun hasil uji klinis 1,2 juta vaksin buatan Sinovac baru akan keluar April 2021, sudah banyak rumah sakit yang melakukan pre order.
SRIPOKU.COM -- Meskipun hasil uji klinis 1,2 juta vaksin buatan Sinovac baru akan keluar April 2021, sudah banyak rumah sakit yang melakukan pre order.
Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil menanggapi banyaknya rumah sakit yang sudah membuka pre-order vaksin Covid-19.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Minggu (13/12/2020).
Menurut Kusnandi, hasil uji klinis vaksin buatan Sinovac selengkapnya baru bisa didapatkan April 2021 mendatang.
Selain itu, pemerintah masih menunggu izin dari World Health Organization (WHO) serta Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM).
Kusnandi kemudian angkat bicara mengenai banyaknya rumah sakit yang sudah membuka pesanan vaksin.
Ia menduga cara tersebut dilakukan untuk mengantisipasi vaksin yang dibayar mandiri oleh masyarakat.
"Sebetulnya memang rumah sakit mengantisipasi keinginan pemerintah untuk (vaksin berbayar)," kata Kusnandi Rusmil.
"Yang diberi gratis 'kan 32 juta dan yang mandiri 75 juta. Itu mengantisipasi," lanjutnya.
Ia mengakui memang sebaiknya biaya vaksin ditanggung pemerintah.
Baca juga: Ketua Umum FPI dan Panglima Laskar FPI Diperiksa, Sudah 10 Jam
Baca juga: Kiai Rendah Hati dari Lemburawi: Kang Emil dan Kang Maman Kolaborasi Lawan Radikalisme:
Baca juga: Video Tidak Melaut Puluhan Kapal Nelayan Ikuti Festival Kapal Hias
Meskipun begitu, Kusnandi menilai keputusan itu terkait kondisi keuangan negara.
Diketahui pemerintah hanya akan menjamin vaksin gratis bagi 32 juta orang yang termasuk kelompok rentan terpapar Virus Corona.
"Walaupun baiknya memang dalam keadaan pandemi ini, kalau kita punya dana, semuanya dijamin oleh pemerintah," komentar Kusnandi.
"Tetapi mungkin 'kan pemerintah kita ada kesulitan keuangan sehingga mereka hanya akan menjamin untuk 32 juta orang yang gratis, yang 75 juta membayar sendiri," lanjutnya.
Selain itu, Kusnandi menyinggung biaya yang harus ditanggung adalah dua kali dosis vaksin tiap orang.