TNI AD Latihan Tempur di Puslatpur Kodiklat OKU, Ini Komentar KSAD Jendral TNI Andhika Perkasa

Kegiatan itu dihadiri langsung oleh KASAD Jendral Andhika Perkasa, didampingi Komandan Kodiklat TNI AD selaku Komandan Latihan, Letjen TNI AM.Putranto

Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/RESHA
Suasana Latihan Antar Kecabangan TNI AD di Kodiklat TNI AD Baturaja, Kabupaten OKU, Sumsel Kamis (26/11/2020). 

Satuan Perhubungan tak ketinggal melibatkan Kendaraan Direction Finder mereka. Dari Satuan Penerbad, ada Bell 412, Fennec, dan Apache. Satuan Polisi Militer, Rantis Anoa, Rantis APR, dan Satuan Kesehatan melibatkan Ranpur M 113 Ambulance. 

Latihan Puncak Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yudha 2020 ini menunjukkan dinamika Brigade Tim Pertempuran dalam operasi serangan. Dengan menujukkan berbagai kombinasi manuver yang dilaksanakan seperti penembakan Tank Leopard, penembakan SMB, manuver ranpur, Kerjasama Infanteri Tank, tembakan Heli Apache dengan Hellfire dan Hydra.

"Kali ini sebetulnya sudah jauh lebih baik dari pada tahun-tahun sebelumnya. Tapi memang, masih begitu banyak kekurangan kami, saya harus akui. Begitu banyak kekurangan kami," ujar Jendral Andika Perkasa saat memberikan keterangan kepada awak media. 

Ia mencontohkan misalnya, jumlah pesawat terbang heli yang dinilainya kurang. Ia mengatakan, idealnya harus bisa lebih mengerahkan jumlah yang banyak, baik heli serang maupun heli angkut. 

"Heli angkut tadi, harusnya kita punya yang lebih besar. Heli serang misalnya tadi Apache, harusnya punya lebih banyak. Tidak hanya 8 pesawat saja. Heli angkut, harusnya ada yang bisa lebih besar. Karena muatannya terbatas tadi. Itu yang kita punya hanya M17. Tadi ada, tapi hanya itu. Sebetulnya ada yang masih besar lagi yang kita butuhkan," ungkapnya. 

Belum lagi alat tempur yang mereka miliki saat ini, seperti Meriam. Harusnya sudah bisa diupgrade Rudal berjenis Guided Missile. 

"Sehingga lebih akurat. Kalau Astros (Jenis Meriam TNI AD) tadi 1,5 hektar. Tapi kalau guided, hitungan meter. Jadi bukan hektar lagi, tapi 10 meter lah," ucapnya. 

Namun dirinya mengapresiasi kegiatan puncak latihan antar kecabangan yang sudah ditampilkan para Personel TNI AD tersebut. Para personel ini tetap dapat memberikan yang terbaik, hasil kombinasi antara teknologi terbaru itu dengan kemampuan personel yang ada. 

"Apa yg kami punya sudah memaksimalkan dengan teknologi terbaru. Dalam hal komunikasi dan bagaimana kami mengintegrasikan hal itu," jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved