Banyak Senior di TNI Dukung Pencopotan Baliho Rizieq Shihab, Pangdam Jaya Mayjen Dudung: Biasa Saja

Dudung menilai mereka yang tidak mendukung tersebut tidak memahami peristiwa sebenarnya.

Editor: Fadhila Rahma
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman meminta FPI dibubarkan jika tak mau taat hukum. 

Sejak pukul 04.00 WIB, anak keenam dari delapan bersaudara itu telah bangun untuk mengambil sekira 270 koran dan majalah di Cikapundung Jawa Barat untuk diantar hingga pukul 08.00 WIB.

Selesai mengantar koran, ia pun mengantar kue dari warung ke warung, kantin, taman, SMP, bahkan Kodam.

Tak hanya itu, ia bahkan mencari kayu bakar untuk ibunya memasak di rumah dulu sebelum berangkat sekolah siang hari.

"Rumah saya itu di barak-barak.

Jadi asrama itu seperti barak, itu disekat-sekat, pakai bilik-bilik.

Atapnya itu tidak ada plafonnya.

Jadi langsung bolong.

Jadi kalau ngobrol dengan tetangga sebelah kedengeran itu.

Kalau ribut ya kedengeran dengan tetangga sebelah.

Antara keluarga dengan keluarga itu hanya pakai bilik, di situ," ungkap Dudung tenang.

tribunnews
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman ((YouTube/ Kompas TV))

Cita-citanya untuk masuk Institut Teknologi Bandung pun terpaksa harus gugur karena ketiadaan biaya.

Di sanalah ia memutuskan untuk masuk ke Akademi Militer karena gratis.

"Senang saya, makan gratis, dapat uang saku. 
Makanya selama pendidikan di akademi militer orang lain kurus-kurus, tertekan, saya gemuk sendiri.

Saya makan saja, hajar itu kan.

Orang nggak punya, lihat nasi, wah itu kan. 
Seperti itu. Malah gemuk," kata Dudung sambil tertawa.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved