Wong Kito

Mengenal Rebo Iskandar Pohan Direktur PT Swarna Dwipa Sumsel Gemilang, Pernah Jadi Tukang Cuci Mobil

Rebo Iskandar Pohan sudah terbiasa hidup mandiri dengan bekerja serabutan mendapatkan penghasilan uang untuk biaya hidup dan biaya sekolah

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Dok Pribadi
Direktur PT Swarna Dwipa Sumsel Gemilang, Rebo Iskandar Pohan, S.Pd 

Memasuki bulan ke-2 berladang tiba-tiba Ayuk misan saya (Nurmanila) ke ladang dan menyampaikan surat bahwa saya diterima di SMA Negeri 1 Lubuk Linggau.

Padahal saya tidak pernah mendaftar di SMA tersebut.

Setelah masuk saya mencoba mencari informasi kenapa saya di panggil ke SMA Negeri 1 Lubuk Linggau ternyata NEM (Nilai Ebtanas Murni) SMP saya masuk 10 besar se-Kabupaten Musi Rawas.

Dan Kepsek SMA Negeri 1 Lubuk Linggau waktu itu Bapak Muchtar Aman memanggil saya yang tidak mendaftar ke sekolah tersebut, ya semacam siswa undangan begitu.

@ SRIPOKU.COM : Katanya Anda punya kesan saat baru masuk SMA sempat diejek/bully lantaran mengunakan kaos kampanye partai.

# JAWAB : Tahun 1992 Saya masuk SMA Negeri 1 Lubuk Linggau setelah penerimaan/proses belajar sudah berjalan lebih kurang 1 bulan, sehingga saya tidak sempat mengikuti Penataran P4 (yang waktu itu wajib diikuti) sehingga saya mengikuti Penantaran P4 tahun berikutnya (1993).

Saya ingat betul waktu hari pertama dan jam pertama saya masuk SMA adalah pelajaran olahraga.

Waktu itu saya belum dapat baju seragam Olahraga dari sekolah tapi diwajibkan pakai baju kaos, spontan saya buka kemeja putih yang didalamnya saya pakai baju kaos, dan teryata baju kaos Partai..yang ada tulisan “Coblos Nomor 2”.

Jadi sepanjang Olahraga saya jadi ejekan kawan-kawan “Coblos Nomor Dua, Coblos Nomor Dua...” yang waktu itu kawan-kawan sekelas saya rata-rata anak Pejabat dan anak orang kaya di Lubuk Linggau.

Zaman itu cukup terkenal SMA Negeri 1 Lubuk Linggau tempat kumpulan anak-anak pejabat dan orang berada/kaya.

Tapi saya terus semangat dan tidak mempedulikan mereka.. Saya terus mengikuti pelajaran sekolah pertama saya di SMA.

Alhamdulillah setelah penerimaan Rapor semester pertama saya rangking 3 dan saya sering jadi langganan kawan-kawan sekelas yang berada/kaya untuk membantu buatkan PR (Pekerjaan Rumah) dan mendapat imbalan diajak makan/jajan gratis di Kantin sekolah.

@ SRIPOKU.COM : Anda memberikan privat pelajaran sekolah dan mengaji.

Lantas kapan Anda punya waktu belajar untuk diri sendiri.

# JAWAB : Dengan berbekal fasih berbahasa Jawa semasa SMA saya menumpang di rumah Nenek Angkat yang sehari-hari saya panggil “MBAH” Orangnya sangat baik dan ramah serta dengan senag menerima saya tinggal di rumahnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved