Virus Corona di Sumsel
Ibu di Palembang Ini Sebut belum Saatnya Sekolah Tatap Muka, Kalau Anak SD Jangan Dululah
Jangan dulu sekolah tatap muka karena jika hanya menerapkan cuci tangan, gunakan masker, jaga jarak dirasa kurang efektif. Apalagi untuk SD.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mulai Januari 2021 semua sekolah di tanah air diizinkan untuk membuka sekolah atau melakukan pembelajaran tatap muka.
Keputusan pembukaan sekolah di masa pandemi dimana kasus Covid-19 masih terus bertambah, ditolak oleh banyak pihak, salah satunya oleh orangtua siswa di Palembang.
Seperti Nika, ibu dari Keyla, siswa SDN 113 Palembang, memilih mengorbankan pekerjaan ketika telah masuk waktu untuk mendampingi anak belajar di rumah.
Baca juga: Aiptu DA Oknum Polwan Terekam Isap Sabu Sosok Berprestasi Tangkap Bandar Narkoba, Tapi Ini Nasibnya
Hal tersebut dilakukannya semata untuk membimbing sang buah hati karena baginya kesehatan merupakan nomor satu.
"Masih banyak orang yang tertular Covid-19. Banyak juga yang meninggal. Percuma anak saya pintar kalau sakit," ujar Nika, Sabtu (21/11/2020).
Menurut dia, terlepas saat ini telah banyak tempat hiburan dan pariwisata yang sudah beroperasional normal, sekolah harus tetap libur jika prosesnya tidak bisa dijamin 100 persen aman dari penularan Virus Corona.
"Jangan korbankan anak anak dulu saat ini. Sebagai seorang ibu dan wali murid saya sangat jelas menolak sekolah tatap muka karena tidak ada yang bisa menjamin apakah anak saya akan aman dari penularan," ujarnya.
Baca juga: Serma Syafriwan, Babinsa Koramil Sukarami Ikut Pastikan Bantuan tidak Salah Sasaran
Jika hanya menerapkan cuci tangan, gunakan masker, jaga jarak dirasa kurang efektif untuk mencegah penularan Covid-19.
Apalagi, untuk anak-anak tingkat sekolah dasar seperti putrinya yang saat inu kelas 2 SD.
"Kecuali tingkat SMP dan SMA yang masih bisa diberikan pemahaman akan protokol kesehatan dan bisa mengontrol diri untuk tidak berkerumun.
Anak SD jangan dulu lah." kata dia.
