Habib Rizieq
Kapolda Irjen Fadil Dukun Pangdam Jaya Copoti Baliho Habib Rizieq
KAPOLDA Metro Jaya Irjen Fadil Imran mendukung pencopotan baliho Habib Rizieq yang wilayah Jakarta. Pemasangan baliho dinilai melanggar.
SRIPOKU.COM --- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Irjen Fadil Imran mendukung langkah Pangdam Jaya mencopoti baliho pimpinan Front Pembela Islam Muhammad Rizieq Shihab alias Habib Rizieq (55).
“Saya dukung apa yang dilakukan Pangdam Jaya,” kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jumat (20/11), usai dilantik menggantikan Irjen Nana Sudjana yang dicopot mendadak menyusul rangkaian acara pengumpulan masa yang dilakukan Habib Rizieq.
Fadil mengatakan, pencopotan baliho Habib Rizieq itu baik untuk negara. Pemasangan spanduk atau baliho juga memiliki aturan sendiri. “(Pemasangan) Itu melanggar perda, memasang spanduk itu ada aturannya, harus ada izinnya dan harus bayar pajak,” kata Fadil Imran yang sebelumnya menjabat Kapolda Jawa Timur.
Fadil resmi menjabat Kapolda Metro Jaya menggantikan Inspektur Jenderal Nana Sudjana. Sebelumnya ia menjabat Kapolda Jawa Timur. Adapun Nana dicopot lantaran dinilai tidak mampu menegakkan aturan soal protokol kesehatan karena membiarkan kerumunan acara Rizieq di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Baca juga: Simpatisan Habib Rizieq Diminta Tes Covid-19, Klaster Baru Kerumunan Massa
Baca juga: FPI Sebut Pangdam Jaya Lucu, Jangan Adu TNI dan Ulama
Fadil menegaskan, prinsip keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi. Prinsip itu akan ia terapkan dalam penegakan protokol kesehatan Covid-19.
“Terkait perkembangan situasi saat ini, perkembangan Covid-19 saat ini, prinsip saya satu lex populi suprema lex esto, keselamatan masyarakat adalah hukum yang tertinggi,” kata Fadil.
Prinsip kedua, kata Fadil, Polri adalah pelindung dan pengayom masyarakat. Atas dasar itu, Polri mesti hadir menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat. “Jadi siapa pun yang akan mengganggu keselamatan jiwa masyarakat, saya akan lakukan penegakan hukum yang tegas,” katanya.
Fadil menuturkan, kepolisian akan melakukan upaya preventif kepada para pelanggar protokol kesehatan di ibu kota. “Jadi penegakan hukum akan saya dahului dengan pencegahan keras,” kata Fadil.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui pencopotan baliho Rizieq Shihab oleh sekelompok orang berbaju loreng merupakan perintahnya.
“Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya,” kata Dudung usai menggelar apel TNI persiapan Pilkada di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (20/11).
Jenderal bintang dua itu menyebut pencopotan baliho dilakukan, lantaran Satpol-PP gagal melakukan tugasnya lantaran baliho tersebut kembali terpasang. Selain itu, Dudung memerintahkan pencopotan Rizieq yang masih terpasang hingga hari ini.
Pembersihan baliho Rizieq pun langsung dilakukan pasukannya usai apel di kawasan Monas.
Tindakan penurunan dan pencopotan baliho yang tersebar di berbagai lokasi yang didominasi gambar tokoh pendiri FPI Habib Rizieq itu, dipasang pendukungnya. Berisi ucapan selamat datang ke Habib Rizieq yang selama tiga tahun tinggal di Kota Mekkah, Arab Saudi.
Dukungan politis kepada Pangdam Jaya Dudung Abdurachman juga disampaikan Ketua Komisi-I DPR RI Meutya Hafid. Politikus Partai Golkar tersebut sangat mendukung upaya Pangdam Jaya dalam menegakkan persatuan di Jakarta.
"Saya sangat mendukung Pangdam Jaya dalam menegakkan Persatuan di Jakarta. Ketegasan memang dibutuhkan saat ini, jika dibiarkan akan menjadi bibit pemecah bangsa Indonesia," kata Meutya Hafid di Jakarta, Jumat (20/11).