Ilmuwan Saat Ini Rancang 3D Perangkat Jet Plasma yang Mampu Hancurkan Virus dalam Waktu Tiga Menit 

Para peneliti berpikir plasma dingin juga bisa menonaktifkan virus corona yang menyebar di udara atau aerosol meski diperlukan lebih banyak penelitian

Editor: aminuddin
Tribunnews
ilustrasi 

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Virus corona sepertinya akan terus menjadi momok yang menakutkan bagi manusia. 

Kenapa?

Karena hingga saat ini sudah banyak jatuh korban baik yang dirawat maupun yang su dah meninggal dunia. 

Para ilmuwan terus bekerja keras untuk menemukan obat anti virus dengan ber bagai cara.

Di antaranya, seperti  dikutip Science Alert, 11 November 2020, para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu menemukan plasma dingin yang bisa menonaktifkan virus corona di permukaan benda dalam 30 detik tanpa merusak materi benda.

Virus penyebab penyakit Covid-19 itu bahkan akan hancur jika terus kontak dengan plasma selama 3 menit. 

Plasma adalah bentuk materi keempat selain benda cair, padat, dan gas. 
Biasanya plasma terbentuk secara alami di bagian luar atmosfer.

Baca juga: Pasangan Ilmuwan Muslim Ini, Otak di Balik Kesuksesan Vaksin Covid-19, LUAR BIASA!

Muatan tersebut akan terbentuk ketika elektron dipisahkan dari atomnya (membuat atom bermuatan positif), dan bersama-sama menciptakan sup partikel bermuatan yang tidak stabil dan lebih reaktif daripada dalam keadaan gas ekuivalennya.

Plasma dingin telah terbukti dapat melawan bakteri yang resistan terhadap obat, bahkan melawan sel kanker. 

Hal itu mengganggu struktur permukaan dan DNA virus tanpa merusak jaringan manusia.

Penelitian plasma dingin untuk virus corona ini dipimpin Zhitong Chen dari University of California di Los Angeles.

Chen, Wirz, dan rekannya merancang dan mencetak 3D perangkat jet plasma atmosfer yang digerakkan gas argon (elemen inert dan stabil yang merupakan salah satu gas paling melimpah di udara).

Perangkat mengirimkan elektron yang melaju cepat melalui gas, melepaskan atom gas dari elektron terluar saat mereka bertabrakan. 

Itu hanya membutuhkan daya 12W untuk bekerja.

Baca juga: Virus Corona Itu Serang Pernafasan, Ilmuwan Inggris Uji Coba Vaksin yang Dihirup, bukan Disuntik

Tim mengarahkan aliran partikel reaktif mendekati suhu kamar ke permukaan yang terkontaminasi, memaparkannya ke arus listrik, atom dan molekul bermuatan (ion), dan radiasi UV.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved