Bupati Muba Persiapkan 6 Sektor Potensi Menuju World Capital of Sustainable Energy Based on Palm Oil

Terdapat 6 potensi dari beragam sektor yang tersebar di wilayah Muba, yaitu perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, ekonomi kreatif dan pariwisa

Penulis: maya citra rosa | Editor: Sudarwan
HANDOUT
Musi Banyuasin 2030: Menuju World Capital of Sustainable Energy based on Palm Oil. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Provinsi Sumatera Selatan mempersiapkan dari hulu ke hilir 6 sektor potensi yang dapat dikembangkan menuju Musi Banyuasin 2030 yakni Menuju World Capital of Sustainable Energy Based on Palm Oil.

Founder & Chairman Markplus, INC, Hermawan Kartajaya mengatakan bahwa mimpi tentang pembangunan di Sumsel 2030 ini dapat diwujudkan.

Salah satunya dengan keyakinan dari Bupati Kabupaten Muba, H Dodi Reza Alex Noerdin menjadikan Muba sebagai ibukota dunia energi berkelanjutan dengan berbasis minyak kelapa sawit.

Muba yang memang dikenal dengan gudangnya energi di Indonesia, ternyata memiliki hasil minyak sawit dan pertanian lainnya juga maju pesat dengan mengembangkan perkebunan rakyat di Muba.

"Hal ini dapat menjadikan Muba sebagai percontohan agar dapat bertransformasi sustainable energy based on palm oil," ujarnya dalam Deklarasi Muba 2030 langsung dari Hermawan Kartajaya Town Hall, Rabu (11/11/2020).

Menurutnya, dengan kondisi pandemi yang masih terjadi saat ini, momentum pergantian Presiden Amerika Serikat, juga China yang saat ini menuju negara super power, pembicaraan tentang Muba sebagai World Capital of Sustainable Energy Based on Palm Oil sangat tepat.

Selain itu, Bupati Muba, Dodi Reza Alex Noerdin dinilai sangat cepat dan tanggap dalam mengirimkan tim untuk bekerja sama dan memantapkan project 10 tahun dari sekarang menjadi ibukota dunia dari energi berkelanjutan based on palm oil.

"Kita berharap agar kabupaten dan kota lain juga berani memikirkan tahun 2030, tidak memikirkan siapa kepala daerah berikutnya, tapi berusaha meyakinkan bahwa menyongsong Indonesia yang baru 2030," ujarnya.

Dia juga memuji kain dari Muba yang merupakan bentuk eco-fashion yang dikembangkan menggunakan limbah getah gambir.

"Ini mencengangkan bagi kami, bagaimana agar sesuatu yang mengotorkan lingkungan menjadi sesuatu yang bermanfaat," ujarnya.

Bupati Muba, Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan bahwa Muba yang memiliki kebun komoditas kelapa sawit seluas 478.202 ha dan karet seluas 337.05 ha, juga beragam produksi komoditas perkebunan unggulan dan tanaman pangan.

Terdapat 6 potensi dari beragam sektor yang tersebar di wilayah Muba, yaitu perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, ekonomi kreatif dan pariwisata.

Dodi memaparkan bahwa dari segi perkebunan sebanyak 40 persen lahan kelapa sawit di Muba dimiliki oleh rakyat.

Muba saat ini sedang bekerjasama dengan ITB untuk memproduksi bioenergi berbasis biohydrocarbon menggunakan katalis merah putih.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved