Uji Coba Trem Bertenaga Baterai PT INKA di Jalur KA Wilayah PT KAI Daop 7 Madiun, Berjalan Lancar
Dalam uji coba ini, PT INKA mengajak sejumlah awak media. Sejumlah wartawan diberikan kesempatan untuk mencoba atau merasakan menaiki trem yang baru
SRIPOKU.COM, MADIUN - Hari Selasa (10/11) kemarin yang bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) melakukan uji coba trem bertenaga baterai di jalur Kereta Api Wilayah PT KAI Daop 7 Madiun.
Yakni di jalur antara Stasiun Madiun ke Stasiun Babadan.
Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro, mengatakan, uji coba ini berlangsung selama dua hari, Senin dan Selasa.
Sehari sebelumnya, kendaraan transportasi berbasis kereta ini sudah diuji coba di jalur internal milik PT INKA.
"Sebelum ini trem diuji coba di lintasan internal PT INKA.
Untuk mencoba di lintasan utama memang harus mempunyai izin.
Tidak seperti bus yang bisa langsung keluar dan tancap gas.
Untuk uji coba kereta memang butuh perizinan dari PT KAI," kata Budi.
Budi mengatakan, trem ini merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan karena menggunakam baterai sebagai sumber energi utama.
Baca juga: PT KAI Divre III Kota Palembang Perpanjang Pemberhentian Operasional KA hingga 31 Agustus 2020
Energi baterai ini digunakan untuk menggerakkan mesin kereta, AC, kompresor, dan lampu penerangan.
Kapasitas baterai prototipe trem ini mencapai 30 KWH dengan waktu pengisian daya baterai tiga hingga empat jam.
Jarak tempuh untuk satu kali pengisian daya baterai mencapai 25 km.
"Karena menggunakan baterai, dalam operasionalnya trem ini tentu sangat ramah lingkungan dan dapat digunakan di daerah yang tidak terdapat jalur catenary atau listrik aliran atas," ungkapnya.
Baca juga: PT KAI Perpanjang Pembatalan Seluruh Perjalanan Penumpang Sampai 31 Juli 2020
Ia menjelaskan, nantinya trem ini dirancang untuk bisa menempuh jarak 60 kilometer per jam dengan jarak tempuh 100 kilometer.
Namun, dalam uji coba kali ini, PT KAI hanya memberikan izin uji coba dengan kecepatan maksimum 20 kilometer per jam.
Budi menjelaskan, prototipe trem itu terdiri dari dua car, dengan satu satu car yang berfungsi sebagai unit penggerak.
Sedangkan cara lainnya berfungsi sebagai kereta penumpang yang dilengkapi kursi.
Baca juga: H-1 Sebelum Berangkat, Penumpang Kereta Api Diminta Rapid Test, jika Reaktif Uang Tiket Dikembalikan