news

5 Hal Kunci Kesuksesan Joe Biden, Setelah 50 Tahun Pendam Ambisi, Trump Terusir dari Gedung Putih,

Ia mencalonkan diri melawan petahana yang tidak konvensional dan menentang preseden.

Editor: Wiedarto
AFP / SAUL LOEB via Kompas.com
JOE BIDEN Calon Presiden Amerika: Pendidikan Karir Politik Rumah Tangga hingga Wakil Presiden Obama 

Pandemi, dan kemerosotan ekonomi yang menyusulnya, membuat Trump harus melepas pesan kampanye pilihannya tentang pertumbuhan dan kemakmuran. Ia juga menyoroti kekhawatiran banyak rakyat Amerika atas kepresidenannya, atas kurangnya fokus, kecenderungan untuk mempertanyakan sains, kesembronoan dalam menangani kebijakan-kebijakan besar maupun kecil, dan prioritas untuk politik partisan.

Pandemi telah mengikis kepopuleran Trump, yang menurut Gallup, turun menjadi 38% pada satu titik di musim panas - hal yang dimanfaatkan oleh tim kampanye Biden.

2. Kampanye sederhana

Sang kandidat Demokrat berhasil mengendalikan kecenderungannya untuk salah omong.

Sepanjang karier politiknya, Biden mendapat reputasi sebagai politikus yang sering salah bicara. Kesalahan-kesalahan itu menjadi salah satu faktor yang menggagalkan kampanye pemilihan presidennya pada tahun 1987 dan 2008.

Dalam ikhtiar ketiganya untuk Ruang Oval, Biden masih beberapa kali salah omong, tapi kesalahan itu tidak begitu sering sehingga tidak pernah menjadi masalah jangka panjang.

Sebagian dari penjelasan untuk ini, tentu saja, adalah bahwa Presiden Trump sendiri adalah sumber berita yang tak henti-hentinya. Faktor lain adalah ada cerita yang lebih besar - pandemi virus corona, aksi protes menyusul kematian pria kulit hitam George Floyd, dan masalah ekonomi - yang mendominasi perhatian nasional.

Tetapi setidaknya beberapa pujian perlu diberikan pada strategi kampanye Biden untuk membatasi eksposur kandidat mereka, menjaga tempo dalam kampanye, dan meminimalkan risiko masalah akibat kelelahan atau kecerobohan.

Barangkali dalam situasi pemilihan biasa, ketika kebanyakan rakyat Amerika tidak khawatir akan paparan virus, strategi ini akan menjadi bumerang. Mungkin dalam situasi itu ejekan "hidin 'Biden" dari Trump akan efektif.

Namun tim kampanye Biden berusaha untuk tetap tenang dan membiarkan mulut Trump mengkhianati dirinya sendiri - dan, pada akhirnya, strategi itu berbuah manis.

3. Pokoknya jangan Trump

Demokrat menjadikan pemilihan 2020 sebagai referendum untuk Trump.

Sepekan sebelum hari pemilihan, kampanye Biden menayangkan iklan televisi terakhirnya dengan pesan yang serupa dengan yang ditawarkan pada awal kampanyenya tahun lalu, dan pidato pencalonannya pada bulan Agustus.

Pemilihan ini adalah "pertarungan untuk jiwa Amerika", ujarnya, dan kesempatan bagi bangsa untuk meninggalkan hal yang ia gambarkan sebagai keterpecah-belahan dan kekacauan dalam empat tahun terakhir.

Namun di balik slogan tersebut ada hitung-hitungan sederhana. Biden mempertaruhkan keberuntungan politiknya pada anggapan bahwa Trump terlalu mempolarisasi dan meledak-ledak, dan apa yang dibutuhkan Amerika ialah kepemimpinan yang lebih tenang dan stabil.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved