Virus Corona di Sumsel

Dirut PD Pasar Palembang Jaya Klaim tak Ada Lagi Penambahan Kasus Covid-19 dari Klaster Pasar

"Petugas internal juga kami kerahkan, melalui pengeras suara selalu diingatkan agar masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan,"

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Refly Permana
sripoku.com/rahmaliyah
Westafel pprtabel yang disediakan di Pasar Tradisional Pasar 3-4 Ulu Palembang 

Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Penerapan disiplin protokol kesehatan menjadi hal wajib diberlakukan dimanapun. Termasuk, di pasar-pasar tradisional di Palembang yang diklaim PD Pasar Palembang Jaya melakukan pengawasan protokol kesehatan secara ketat.

Dirut PD Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal, mengatakan pihaknya sejak awal pandemi secara ketat memberlakukan penerapan protokol kesehatan. Terlebih, sempat ada pedagang pasar tradisional yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Makanya usai ada dua pasar yang pedagangnya positif Covid-19, pengawasan protokol kesehatan sangat ketat dijalankan. Semua pedagang dan pembeli tanpa terkecuali wajib cuci tangan, pakai masker, jaga jarak saat bertransaksi dan harus mengecek suhu tubuh sebelum masuk pasar.

Alhamdulillah hingga saat ini belum ada lagi zona pasar yang terpapar Covid-19," ujarnya, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Sosok Letkol Dwison Evianto yang Dicopot Dari Dandim 0736 Secara Mendadak, dan Ditolak Warga

Selain itu, petugas satuan gugus tugas juga membantu untuk mengedukasi masyarakat yang berbelanja dan pedagang untuk ikut melakukan pencegahan Covid-19.

"Petugas internal juga kami kerahkan, melalui pengeras suara selalu diingatkan agar masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan," ujarnya.

Sementara untuk pasokan air bersih untuk westafel portabel/tempat cuci tangan diakui Rizal, ada beberapa yang dihandel dari petugas PDAM Tirta Musi namun ada pula petugas pasar yang rutin mengisi ulang bila air bersih habis.

Baca juga: Verifikasi Pemberkasan 7.687 CPNS 2019 Sumbagsel akan Dimulai Besok

"Sabun dan air selalu kita cek, kalau habis segera diisi ulang," katanya.

Terpisah, Septa salah seorang warga Sekip menuturkan untuk beberap pasar tradisional yang pernah ia datangi terkadang pasokan air bersih tidak tersedia sehingga untuk sekadar cuci tangan sebelum berbelanja terpaksa tak bisa dilakukan.

"Kadang ada air sabunnya kosong, kadang pula dua-duanya kosong. Harusnya petugas pasar rutin mengecek agar protokol kesehatan benar dijalankan," tutupnya.

Seperti yang terpantau di Pasar 3-4 Ulu. Kondisi wetafel portabel hanya tersedia air tanpa sabun pencuci tangan. Belum lagi tempat tisu tidak tersedia.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved