Pilkada 2020 di Sumsel
Masih Banyak Oknum ASN yang tidak Netral Jelang Pilkada 2020 di Sumsel
Pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) kian meningkat menjelang pelaksanaan pilkada serentak
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
Selain itu, daya tarik untuk menjadi menjadi bagian elit atau lingkaran dalam pengambil kebijakan di suatu daerah, motif kredensial, hingga ketertarikan ketokohan atau kharisma pemimpin pun menjadi faktor lain ASN untuk tidak netral.
Sementara itu, faktor penariknya biasanya keterpaksaan proteksi hak istimewa. Padahal, kalangan ASN tidak mau tidak netral namun saat mereka menempati posisi tertentu tapi dipaksa supaya tidak tergeser.
Baca juga: Ratusan Calon Jemaah Umrah di Prabumulih Pilih Tunda Berangkat, Berat Bayar Kursi Kosong
Adanya iming-iming karir, dorongan lingkungan kerja serta insentif yang lebih besar dibanding disinsentif juga menjadi faktor penarik ASN untuk terlibat dalam proses Pilkada.
"Artinya risiko untuk tenang walaupun melakukan pelanggaran relatif lebih kecil dibanding insentif yang lebih besar. Ini bahaya juga kalau dibiarkan," kata dia.