Tersangka Baru Kasus Anggota Moge Keroyok Anggota TNI, SR Ikut Dorong Serda M Yusuf dan Terjengkang

"Tak terima, geng motor yang diketahui berasal dari luar Sumbar langsung mengeroyok korban, hingga babak belur,"

Editor: Hendra Kusuma
Ist/handout
Salah satu tayangan anggota moge keroyok anggota TNI 

Tersangka dalam perkara dugaan pengeroyokan dua orang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) ditetapkan menjadi empat orang pada malam Sabtu (31/10/2020).

"Dua tersangka yang bertambah ini ikut memukul juga. Setelah saya dapatkan rekaman kamera CCTV yang ada di TKP, dan saya tanyakan kepada tersangka yang sudah diamanakan sebelumnya," katanya.

Ia menjelaskan, kalau tersangka menyebutkan siapa yang ikut memukul tersebut dan dilakukan pemanggilan.

"Saya tanya, apakah ini saudara, dan dia mengakuinya. Selanjutnya dijadikan tersangka. Kita tanya, apakah saudara melakukan penganiayaan dengan cara bagaimana," katanya.

Kedua tersangka yang baru diamankan juga dimasukkan ke dalam sel.

Viral Aksi Pengeroyokan Moge

Sebelumnya diberitakan, viral sebuah video rombongan pengendara motor gede alias moge mengeroyok seseorang.

Cuplikan dua potong video tersebut telah tersebar di media sosial instagram.

Dari postingan tersebut, disebutkan peristiwa itu terjadi di kawasan Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (30/10/2020).

Salah satu video tersebut diposting oleh akun Instagram @reporter.minang.

Pada postingan itu, dituliskan yang melakukan pengeroyokan adalah segerombolan anggota geng motor besar.

"SEPOTONG VIDEO AKSI MAIN KEROYOK segerombolan anggota geng motor besar terjadi di Kota Bukittinggi, persisnya di Simpang Tarok, Jumat, 30 Oktober 2020 sore viral di jagad maya," tulisnya.

Dari video itu, terlihat korban didorong sampai tersungkur ke lantai.

Setelah tersungkur, terlihat ada kaki yang memakai sepatu menendang kepala korban.

Akun instagram lainnya yang memposting kejadian itu adalah akun Instagram @bukittinggi24jam.

Dari postingan itu, disebutkan bahwa peristiwa itu dipicu kesalahpahaman saat berkendara.

Dikabarkan, ada dua korban pengeroyokan.

"Salah satu korbannya diinformasikan sebagai anggota TNI aktif, namun hal ini belum terkonfirmasi," tulisnya.

Akun tersebut juga menceritakan kronologi kejadian.

Di mana, para pengendara moge yang dalam perjalanan dikawal pihak kepolisian memepet korban yang sudah menepi.

Sempat terjadi adu mulut, sebelum akhirnya korban mencoba menghalangi para pengendara moge memarahinya.

"Tak terima, geng motor yang diketahui berasal dari luar Sumbar langsung mengeroyok korban, hingga babak belur," tulisnya.

Dari informasi yang diterima, rombongan touring tersebut berasal dari Kota Bandung.

==
Masa Kecil dan Sudah Selesai

Mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Djamari Chaniago, menjadi ketua rombongan moge Harley Davidson yang anggotanya menganiaya personel TNI.

Djamari Chaniago mengatakan, peristiwa yang terjadi antara anggota rombongannya dengan anggota TNI merupakan kesalahpahaman belaka.

Hal ini diungkapkan Djamari Chaniago dalam sebuah channel Youtube Madaysinatra.

"Sudah selesai, jangan lagi kau tanya-tanya. Pak Dandim ada, Pak Subdenpom ada. Itu kesalahpahaman saja. Biasa itu, apa persoalan kecil saja bisa jadi besar," katanya.

Sementara menjawab duduk persoalan yang terjadi dalam insiden di Simpang Tarok, Djamari mengatakan, "Enggak ada apa-apa. Naik motor, padat sekali. Jatuh mungkin."

Dalam video tersebut Djamari yang berkaos hijau bertuliskan Long Way Up Sabang Island, menjawab pertanyaan beberapa orang di sekitarnya. Belum diketahui di mana perbincangan ini terjadi.

Djamari juga memastikan, rombongan moge tidak memiliki kegiatan setelah kejadian di Simpang Tarok. Rombongan akan berkegiatan atau melanjutkan perjalanan jika sudah mendapatkan izin dari Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara.

Rombongan Moge Harley Davidson Dipimpin Mantan Pangkostrad

Rombongan motor gede Harley-Davidson yang melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI di Bukittinggi, ternyata dipimpin oleh mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Djamari Chaniago.

Dalam list anggota rombongan yang diperoleh Kompas TV, Minggu (1/11/2020), terdapat nama Djamari Chaniago.

Diketahui, Djamari Chaniago merupakan ketua Harley-Davidson Owner Group (HOG) Siliwangi Bandung Chapter Indonesia.

Namun seperti ditegaskan Kapolres Tinggi pada tulisan di atas, jika masalah tidak sekecil yang dianggap dan sudah selesai, justru pihak terus melakukan pemeriksaan dan kemungkinan adanya tersangka lain.

Sementara itu, terkait dengan pernyataan ini Indonesia Police Watch (IPW) menyayangkan pernyataan Letnan Jenderal (Purn) Djamari Chaniago, yang menyebut kasus pengeroyokan yang dilakukan anggota motor gede (moge) yang dipimpinnya terhadap dua prajurit TNI sebagai masalah kecil.

Satu Pengendara Moge Kembali Jadi Tersangka Pengeroyokan Anggota TNI, Helm dan Sepatu Jadi Bukti

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Satu Pengendara Moge Kembali Jadi Tersangka Pengeroyokan Anggota TNI, Helm dan Sepatu Jadi Bukti, https://jabar.tribunnews.com/2020/11/02/satu-pengendara-moge-kembali-jadi-tersangka-pengeroyokan-anggota-tni-helm-dan-sepatu-jadi-bukti?page=2

Editor: Seli Andina Miranti

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved