Ketua DRD Sumsel, Prof Dr Benyamin Lakitan: Tak Ada Pilihan Lain, Produksi Pangan Wajib Ditingkatkan
Kebutuhan dan permasalahan iptek yang perlu didahulukan adalah kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat yang saat ini kurang beruntung
Program yang bisa dikemudiankan adalah kegiatan yang teknologinya 100% tergantung pada pihak asing, menguras anggaran biaya yang besar, tetapi kemanfaatan dan produk hasilnya hanya menguntungkan atau dinikmati segelintir orang.
Atau hasilnya tidak secara langsung dirasakan oleh masyarakat luas.
- Optimasi-optimasi apa yang bakal dilakukan dan direalisasikan?
Pangan adalah kebutuhan paling asasi setiap individu.
Penduduk Sumatera Selatan masih terus bertambah.
Artinya, tidak ada pilihan lain, produksi pangan wajib ditingkatkan.
Dari sisi lain, ketersediaan lahan pertanian cenderung menurun akibat konversi dan degradasi kualitas lahan.
Dalam konteks ini, iptek harus mampu berkontribusi nyata dalam upaya meningkatkan intersifikasi berkelanjutan sistem produksi pangan, khususnya di Sumatera Selatan.
- Terkait permintaan Gubernur Sumsel yang salah satu di antaranya upaya meningkatkan produktivitas pertanian di Sumsel, apa komentar bapak?
Pernyataan Pak Gubernur itu menunjukkan bahwa beliau sangat memahami realitas permasalahan dan kebutuhan iptek untuk memajukan Sumatera Selatan, serta peduli dan berpihak pada upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil, terutama petani.
Biofile
BENYAMIN Lakitan menyelesaikan studi S1 di Universitas Sriwijaya (UNSRI) (1982), S2 di University of Kentucky (1987), dan S3 di Cornell University (1989) pada usia 29 tahun.
Terpilih sebagai mahasiswa teladan UNSRI (1981) dan dosen teladan nasional peringkat I (1991).
Dikukuhkan sebagai profesor ilmu pertanian pada UNSRI (1998) pada usia 37 tahun 6 bulan.
Beliau merupakan akademisi yang separo perjalanan karirnya ditugaskan di luar kampus yakni pada Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sumsel (1998-2005) dan Kementerian Riset dan Teknologi (2005-2015).