Tidak Gagap Hadapi Percaturan Dunia, Pemuda Harus Jadi Tulang Punggung Kemajuan Bangsa dan Negara

Pemuda Indonesia pada masa kini akan bisa menjadi agung ketika mau belajar dari semangat pemuda Indonesia pada 1928 ketika mencetuskan Sumpah Pemuda

Editor: aminuddin
Freepik.com
Sumpah Pemuda 

SRIPOKU.COM, JATENG - Pemuda dengan segala potensi yang dimiliki merupakan satu aset paling berharga bagi sebuah bangsa dan negara. 

Pemuda menjadi tulang punggung kemajuan bangsa dan negara.

Sebagaimana dalam literasi sejarah Indonesia, bahwa sebelum bangsa ini merdeka, para pemuda memanfaatkan potensi tenaga, pikiran, dan hati mereka untuk mengangkat senjata melawan segala bentuk pembodohan dan penjajahan.

Hasilnya tidak sembarang, kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 adalah muara besar hasil perjuangan pemuda Indonesia.

Pemuda berperan aktif, peran pemuda untuk pertama kalinya dapat dilihat pada saat berdirinya Boedi Oetomo, yakni organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial budaya. 

Masa itu kemudian menjadi pembatas tonggak permulaan pergerakan nasional di Indonesia.

Selang 20 tahun kemudian, pemuda menemukan momentumnya kembali dengan dideklarasikannya Sumpah  Pemuda pada 28 Oktober 1928. 

Pada gilirannya sumpah itu menjadi satu sumpah legendaris bangsa ini.

Sumpah pemuda merupakan babak penting bagi sejarah perjuangan pemuda Indonesia.

Di tengah kondisi bangsa Indonesia saat itu yang carut marut, agaknya momentum itu menjadi pengobar semangat pemuda untuk melawan penjajah.

Berbagai aksi dan peranan pemuda dalam berbagai termin sejarah semakin memperkokoh keberadaan pemuda dalam menciptakan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.

Baca juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ini Yang Dilakukan Taruna Akpol Polda Sumsel

Sejalan dengan berbagai citra positif itu, saat ini para penerus bangsa juga dihadapkan dengan persoalan-persoalan yang krusial. 

Saat ini media menyuguhkan beragam informasi di semua lini pemberitaan, betapa rapuhnya pemuda sekarang.

Problem kepemudaan seperti narkoba, kenakalan remaja, tindakan premanisme, koflik horizontal, dan lain sebagainya menjadi bagian tak terpisahkan dewasa ini.

Harapan yag begitu tinggi terhadap sosok pemuda sebagai problem solver, justru pemuda menjadi bagian problem maker bangsa ini. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved