Sejarah Terbentuknya Kabupaten Musi Rawas Utara atau Muratara, 4 Warga Tewas & Polsek Dibakar

Terbentuknya Kabupaten Muratara memiliki sejarah yang memilukan hingga menelan korban jiwa dan beberapa fasilitas umum hancur.

Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM / Rahmat Aizullah
Kantor Bupati Muratara di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Selasa (26/5/2020) 

Rancangan Undang-Undang (RUU) DOB Kabupaten Muratara untuk disahkan menjadi Undang-Undang tak kunjung ada kepastian.

Di tengah ketidakpastian serta minimnya komunikasi pemerintah kepada masyarakat, maka terjadi lagi pemblokadean Jalinsum tanggal 29 April 2013.

Pendemo membakar ban-ban bekas sebagai bentuk tuntutan dan protes agar Kabupaten Muratara segera lahir dan disahkan.

Baca juga: Mengenal Amanda Manopo, Artis Cantik yang Berperan sebagai Andin di Sinetron Ikatan Cinta RCTI

Dalam waktu singkat, aksi pada hari itu menutup total jalan negara, yaitu jalur yang menghubungkan Jambi, Palembang dan Bengkulu.

Bahkan keinginan polisi agar warga membuka jalan pun justru dibalas dengan lemparan batu secara massal dan menyatu.

Hingga menjelang sore, aksi masyarakat di simpang 4 Karang Dapo tersebut masih berlangsung.

Pendemo akan membuka blokade jalan apabila Gubernur Sumsel dan Menteri Dalam Negeri RI datang menemui mereka.

Perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Musi Rawas yang datang membujuk warga untuk membuka blokade jalan tidak digubris.

Baca juga: Krisdayanti Bicara Soal Aurel & Azriel Hermansyah ke Kak Seto, Gestur Tubuh Istri Raul Disorot Pakar

Satu tuntutan warga yang sudah larut dalam semangat dan emosi kala itu adalah Kabupaten Muratara harus lahir.

Aksi tetap berlangsung hingga malam hari sekitar pukul 21:00 WIB, Kapolres Musi Rawas kembali meminta massa membubarkan diri.

Namun ribuan warga tidak mau bubar, bahkan merapat dalam posisi berhadap-hadapan dengan polisi.

Letusan yang diduga berasal dari senjata api terdengar, sehingga aksi sempat mereda.

Namun satu jam kemudian, massa dengan beringas kembali melempari petugas, hingga bentrokan tak dapat dihindari.

Amarah warga sudah tidak terkendali lagi setelah mengetahui ada empat orang meninggal saat bentrokan tersebut.

Empat warga meninggal itu diyakini terkena peluru dari pihak aparat, hingga membuat massa semakin marah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved