Mengungkap Bisnis Tambang Batubara Ilegal di Muaraenim 11 Orang Tewas, Cukong Terima 5,5 Juta Sehari

Sebanyak 10 orang tewas tertimbun longsor saat melakukan aktivitas di tambang batu bara wilayah Tanjung Lalang Kabupaten Muara Enim, Rabu (21/10/2020)

Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/Handout
Tambang batubara ilegal di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, longsor. 

SRIPOKU.COM -- Bisnis tambang batu bara ilegal di Muara Enim memakan korban.

Sebanyak 11 orang tewas tertimbun longsor saat melakukan aktivitas di tambang batu bara wilayah Tanjung Lalang Kabupaten Muara Enim, Rabu (21/10/2020).

Tambang batu bara tersebut diduga ilegal.

Sebelumnya Tribun Sumsel pernah melakukan investigas tambang batu bara ilegal di Muara Enim.

Berikut laporannya :

Perputaran uang dari bisnis tambang ilegal ini mencapai miliaran rupiah tiap harinya.

Untung emas hitam ilegal dinikmati cukong-cukong besar dan pemilik tanah.

Tambang batubara illegal yang dikelola scara tradisonal menyebar di Kabupaten Muaraenim Sumatera Selatan

Untuk melihat dari dekat perkara ini, Tribun Sumsel berkolaborasi dengan Hutan Kita Institut, Pinus Sumsel dan Kanopi Bengkulu membentuk tim investigasi.

Melihat dari dekat aktifitas illegal tambang-tambang rakyat yang sangat tertutup ini.

Hamparan karung berisi batubara berjejer bertumpuk di sepanjang sisi jalan Dusun Karso Desa Darmo, Kabupaten Muaraenim di pos-pos cukong pengepul.

Sore pekan lalu, tim investigasi bergerak menuju mulut tambang ilegal di Desa Darmo. Tim terpaksa menyamar untuk menembus lokasi mulut tambang mengingat rawannya daerah itu. Bahkan pada sumber yang menjadi penghubung.

Baca juga: MPSI Minta Pemerintah Tidak Naikan Cukai Rokok SKT, Ancam Kehidupan Ribuan Pelinting Rokok Kretek

Baca juga: Plt Bupati Muara Enim Juarsah Sebut Pekerja Tambang di Desa Tanjung Lalang Jauh dari Safety

Baca juga: Ramalan Lengkap 12 Zodiak Kesehatan 22 Oktober 2020: Leo Cukupi Nutrisi & Minum Vitamin

Mulut tambang rakyat ilegal yang menjadi sasaran investigasi di Dusun Karso hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki atau sepeda motor.

Ada empat mulut tambang rakyat di dusun itu.

Tak ada alat berat di mulut tambang itu. Semua dilakukan tradisional dengan cangkul, sekop dan blencong.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved